Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosiolog Sebut Para Ketua RT Keluhkan Lambannya Pengesahan APBD 2015

Kompas.com - 06/05/2015, 22:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Musni Umar mengatakan, selama akhir pekan lalu, ia bertemu dengan banyak pengurus RT/RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), dan para tokoh-tokoh masyarakat.

Dari pertemuan tersebut, kata dia, para tokoh masyarakat, serta para pengurus RT/RW dan LMK banyak yang mengeluhkan lambannya pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta 2015. Kata dia, lambannya pengesahan APBD DKI 2015 berdampak terhadap telatnya pencairan bantuan uang insentif operasional kepada pengurus RT, RW, dan LMK.

Menurut Musni, hal tersebut berdampak langsung terhadap lesunya transaksi jual beli yang membuat banyak pelaku usaha kecil yang merugi.

"Saya bertemu banyak pihak seperti Ketua RT, pengurus LMK, satpam, dan tokoh-tokoh masyarakat di akar rumput. Mereka mengatakan tingkat perekonomiannya tengah lesu. Para pedagang juga mengeluh karena jualan mereka tidak laku. Sebab daya beli masyarakat merosot tajam tidak hanya terhadap sembako, tetapi juga berbagai kebutuhan lainnya," kata Musni, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Atas dasar itu, mantan anggota DPR RI ini menilai APBD masih memiliki peran vital bagi masyarakat kelas bawah, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di Indonesia secara keseluruhan.

"APBD ternyata masih menjadi penggerak ekonomi yang memberi multiplier effect bagi pergerakan ekonomi. DKI Jakarta sebagai contoh. Dengan APBD sekitar Rp 69 triliun tahun ini, pasti memberi manfaat banyak untuk  menggerakkan ekonomi masyarakat DKI dan masyarakat di sekitar Jakarta yang setiap hari datang ke Jakarta mencari nafkah," ujar akademisi dari Universitas Ibnu Chaldun ini.

Selama ini, para pengurus RT, RW, dan LMK di Jakarta memang secara rutin mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI.

Hal itu tertuang dalam SK Gubernur DKI No 2153 Tahun 2003 tentang pemberian bantuan uang insentif operasional kepada Ketua RT/RW sebagai Bantuan Dana Kegiatan Pengurus RT/RW.

Uang insentif operasional diberikan setiap bulan. Adapun besarannya adalah sebesar Rp 975 ribu untuk RT, Rp 1,2 juta untuk RW, dan Rp 1,5 juta untuk LMK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com