Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Isi Gudang yang Diduga Mengeluarkan Limbah dan Gas Beracun di Pegadungan

Kompas.com - 12/05/2015, 19:04 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah pemandangan berbeda ditemukan di sebuah gudang milik PT Wibowo Jaya Agung, Jalan Tanjung Pura II, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Gudang yang disebut oleh warga Kampung Bulak Simpul mencemari air di sekitar dengan limbah itu merupakan pul mobil-mobil tangki bertuliskan nama Pertamina.

Pantauan Kompas.com, gudang tersebut berukuran kurang lebih 1.000 meter persegi. Di dalamnya, terdapat kurang dari sepuluh mobil tangki bertuliskan nama Pertamina. Selain itu, ada juga dua mobil tangki yang polos alias tanpa ada tulisan Pertamina.

Secara kasatmata, ada dua warna tangki dari mobil tangki di sana, yaitu warna merah-putih dan warna biru-putih. Dari sejumlah mobil tangki yang ada di sana, beberapa merupakan pelat hitam dengan mencantumkan nama Pertamina dan beberapa lagi menggunakan pelat kuning.

Salah satu pelat hitam itu adalah BH 8637 SI, sedangkan pelat kuning E 9581 PA dan F 9383 PA. Di samping mobil tangki, terdapat tumpukan drum berwarna merah dan biru yang diletakkan di bagian dalam gudang.

Koordinator keamanan perusahaan, Abdul Tohir (40), mengatakan bahwa tempat itu memang menampung mobil-mobil tangki Pertamina yang rusak. "Ada dua montir di sini. Ya montirnya orang-orang dari sini-sini saja. Biasanya sih betulin spidometer," kata Tohir, Selasa (12/5/2015).

Menurut Tohir, pemilik perusahaan, Haji Kosim, membuka tempat itu khusus untuk mobil-mobil tangki Pertamina. Namun, karena baru beroperasi kurang lebih empat bulan, di sana pun masih banyak bahan bangunan mentah, seperti pasir, batu bata, dan sebagainya.

Sebagai informasi, Media Officer Pertamina Marlo Dieja mengatakan bahwa warna mobil Pertamina hanya merah dan putih. Namun, dia mengaku masih harus mengecek lebih lanjut ke Pertamina Patra Niaga (PPN), anak perusahaan Pertamina, yang mengurusi soal pembeli produk Pertamina untuk sekelas perusahaan. Perusahaan terkait bisa menggunakan mobil tangki sendiri untuk mengambil bahan bakar dan sumber daya tersebut.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh orang dewasa dan beberapa anak kecil sempat pingsan di Kampung Bulak Simpul, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, 28 Maret 2015 lalu. Mereka pingsan akibat menghirup bau gas beracun yang disebut warga berasal dari gudang milik PT Wibowo Jaya Agung.

(Update berita) Nama perusahaan dicatut

PT Wibowo Jaya Agung di Jalan Tanjung Pura II ini diduga mencatut nama perusahaan PT Wibowo Jaya Agung yang beralamat di Jalan Raya Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Komisaris PT Wibowo Jaya Agung, Casmidi, merasa keberatan nama perusahaannya digunakan oleh Kosim.

Menurut Casmidi, Kosim memang mengajukan kerja sama usaha agar PT Wibowo Jaya Agung membuka cabang di Jakarta. Namun, belum ada kesepakatan secara lisan maupun tertulis, Kosim langsung mendirikan PT yang sama.

"Tidak ada izin secara tertulis maupun lisan Kosim menggunakan PT Wibowo Jaya Agung," kata Casmidi saat menemui Kompas.com, Kamis (25/6/2015).

Casmidi mengaku telah menemui langsung untuk menyatakan keberatannya kepada Kosim. Namun, belum ada penyelesaian. Untuk itu, Casmidi berencana mengajukan gugatan kepada Kosim, pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Izin Usaha Minimarket di Jakarta untuk Lindungi UMKM

Anggota DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Izin Usaha Minimarket di Jakarta untuk Lindungi UMKM

Megapolitan
Sudirman Said Klaim Dipertimbangkan Maju Pilkada oleh Parpol Pengusung Anies-Muhaimin

Sudirman Said Klaim Dipertimbangkan Maju Pilkada oleh Parpol Pengusung Anies-Muhaimin

Megapolitan
DPRD Kota Depok Tak Larang 'Study Tour', tapi Sekolah Diminta Persiapkan Matang-matang

DPRD Kota Depok Tak Larang "Study Tour", tapi Sekolah Diminta Persiapkan Matang-matang

Megapolitan
Pemuda di Jakbar Dibegal Saat Hendak Tes Masuk Polisi, Tangan dan Kaki Dibacok Lalu Motor Digasak

Pemuda di Jakbar Dibegal Saat Hendak Tes Masuk Polisi, Tangan dan Kaki Dibacok Lalu Motor Digasak

Megapolitan
Dipergoki Korban, Maling Motor di Bekasi Tewas Dikeroyok Massa

Dipergoki Korban, Maling Motor di Bekasi Tewas Dikeroyok Massa

Megapolitan
Pasar Merdeka Bogor Akan Direvitalisasi Tahun Ini, Calon Kontraktor Masih Diseleksi

Pasar Merdeka Bogor Akan Direvitalisasi Tahun Ini, Calon Kontraktor Masih Diseleksi

Megapolitan
Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Megapolitan
Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Megapolitan
Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Megapolitan
Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Megapolitan
Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Megapolitan
Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Megapolitan
Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Megapolitan
Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com