"Baunya itu mirip bau gas bocor, nyengat banget. Lama sekali nyengat-nya. Saya suruh tetangga bawa cucu ke luar rumah," tutur Nafsiah, Selasa (12/5/2015).
Setelah berhasil mengungsikan cucunya, Nafsiah merasa badannya semakin lemas sehingga dia akhirnya pingsan. Sebelum pingsan, samar-samar Nafsiah melihat tetangganya juga terburu-buru keluar rumah untuk menghindari bau gas beracun itu.
Nafsiah mengetahui bahwa dia dan beberapa warga lain keracunan setelah dokter yang merawatnya selama dua hari di Rumah Sakit Medika Tegal Alur menjelaskan hal itu. Dokter mengatakan, Nafsiah pingsan lantaran keracunan gas.
Setelah dua hari dirawat, Nafsiah pun diperbolehkan untuk kembali ke rumahnya. "Sekarang saya sedia masker. Soalnya bau sedikit saja, paru-paru saya langsung sakit, nyeri. Jadi enggak kuat lagi sekarang," tambah Nafsiah.
Warga pun protes atas dugaan kebocoran gas tersebut. Mereka menuntut PT Wibowo Jaya Agung bertanggung jawab. Pihak kepolisian dari Polsek Metro Kalideres pun ikut turun tangan, hingga menutup sementara gudang itu dengan garis polisi.
"(Gudang) dikasih garis polisi lebih kurang empat hari, tetapi habis itu sudah beroperasi seperti biasa lagi," tambah salah satu warga, Zarkasih (32).
Kini, warga tak lagi mencium bau gas. Kendati demikian, mereka mengeluhkan air yang menjadi kotor, terutama di saluran-saluran, seperti selokan. Air yang kotor itu kadang berwarna hitam, hijau, kuning, atau merah. Warga menduga limbah itu masih berasal dari gudang PT Wibowo Jaya Agung.