Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Anggota DPR, Warga Bekasi Keluhkan Banyaknya Perumahan Baru

Kompas.com - 16/05/2015, 06:47 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Perumahan Pondok Ungu Permai Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta diberlakukannya moratorium izin mendirikan perumahan baru di wilayahnya.

"Pemerintah Kota Bekasi terlalu mudah memberikan perizinan kepada pengembang perumahan, sementara kawasan kami sudah masuk dalam zona padat penduduk," kata Darmawan (35) warga RT 012, RW 12 Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Jumat (15/5/2015).

Keluhan itu disampaikan puluhan perwakilan warga Perumahan Pondokungu Permai dalam agenda reses Anggota Komisi V DPR RI Dapil Bekasi-Depok, Mahfudz Abdurrahman, di lokasi setempat.

Dikatakan Darmawa, moratorium perumahan baru di kawasannya perlu segera diberlakukan mengingat dampak buruk yang diterima masyarakat semakin bertambah.

Dampak tersebut di antaranya, kemacetan lalu lintas, kesulitan memperoleh pasokan air bersih, dan persoalan sosial lainnya.

"Kami minta Pak Mahfudz agar menyampaikan aspirasi kami kepada Pemkot Bekasi dan pemerintah pusat," ujarnya.

Rosian (44) warga lainnya mengatakan, Kecamatan Bekasi Utara sudah menjadi kawasan terpadat pertama di Kota Bekasi berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik Kota Bekasi.

"Warga di Kecamatan Bekasi Utara sudah mencapai lebih dari 300 ribu jiwa dari total jumlah warga Kota Bekasi 2,3 juta jiwa," katanya.

Menurutnya, jumlah penduduk itu terus mengalami lonjakan setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya izin perumahan baru di kawasan setempat.

Anggota Komisi V DPR RI Mahfudz Abdurrahman menanggapi keluhan itu secara diplomatis.

"Aspirasi dan keluhan bapak akan saya tampung untuk saya kaji bersama rekan-rekan di DPR RI," kata politikus PKS itu.

Dia mengapresiasi atas antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan reses itu berlangsung.

"Mudah-mudahan masukan dari bapak dan ibu bisa bermanfaat bagi saya selaku anggota dewan dari Kota Bekasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadirnya Marshel Widianto di Pilkada Tangsel Dianggap Justru Muluskan Kemenangan Benyamin-Pilar

Hadirnya Marshel Widianto di Pilkada Tangsel Dianggap Justru Muluskan Kemenangan Benyamin-Pilar

Megapolitan
Gerindra Dinilai Korbankan Kapabilitas karena Dukung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel

Gerindra Dinilai Korbankan Kapabilitas karena Dukung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel

Megapolitan
Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Ditangkap di  Leuwidamar Usai Kabur dari Rumah

Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Ditangkap di Leuwidamar Usai Kabur dari Rumah

Megapolitan
Polda Metro Jaya Buru Bandar Judi 'Online' hingga ke Luar Negeri

Polda Metro Jaya Buru Bandar Judi "Online" hingga ke Luar Negeri

Megapolitan
Polda Metro Patroli Siber Kumpulkan Daftar Situs Judi Online untuk Diserahkan ke Kominfo

Polda Metro Patroli Siber Kumpulkan Daftar Situs Judi Online untuk Diserahkan ke Kominfo

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival | Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Dirawat di RS UI

[POPULER JABODETABEK] Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival | Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Dirawat di RS UI

Megapolitan
Kapolres Jaksel Periksa Ponsel Anggota untuk Pastikan Tak Ada yang Ikut Judi 'Online'

Kapolres Jaksel Periksa Ponsel Anggota untuk Pastikan Tak Ada yang Ikut Judi "Online"

Megapolitan
SYL Akui Berikan Uang Rp 1,3 M ke Firli Bahuri Dalam BAP Polisi

SYL Akui Berikan Uang Rp 1,3 M ke Firli Bahuri Dalam BAP Polisi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 27 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan Tebal

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 27 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan Tebal

Megapolitan
Ketika Popularitas dan Elektabilitas Anies Dinilai Bikin PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta...

Ketika Popularitas dan Elektabilitas Anies Dinilai Bikin PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta...

Megapolitan
Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Megapolitan
Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Megapolitan
PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

Megapolitan
Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com