Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Cukai Bongkar Penyelundupan Sabu Melalui Alat Kesehatan

Kompas.com - 26/05/2015, 20:54 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta menemukan dua kilogram sabu yang akan diselundupkan melalui alat-alat kesehatan. Modus penyelundupan berkedok pengiriman alat kesehatan itu diduga dilakukan oleh jaringan lama.

"Kasus pertama sabu dikirim dari Hongkong ke Kemayoran, Jakarta, dengan disembunyikan di dalam dua alas terapi kaki. Kasus kedua juga sama, disembunyikan di dalam tabung besi seperti lilin," kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta Okto Irianto, Selasa (26/5/2015).

Okto menambahkan, kedua kasus itu memiliki berbagai kemiripan. Kemiripan ada pada lokasi pengiriman yang sama, yakni dari Hongkong menuju Indonesia, dan tiba di tempat yang sama di Bandara Soekarno-Hatta, yakni Gudang PJT.

"Kita duga yang mengirim sabu itu dari sindikat yang sama," tambah Okto.

Kasus pertama terjadi pada tanggal 8 Mei 2015, yakni 1.162 gram sabu berbentuk kristal bening. Sedangkan kasus kedua terjadi pada tanggal 10 Mei 2015, yakni 1.078 gram sabu berbentuk kristal bening juga.

Sebelum ada dua kasus tersebut, ada satu kasus serupa yang berhasil diungkap oleh polisi pada tanggal 26 April 2015.

"Pelakunya satu warga negara China berinisial YX, laki-laki berumur 29 tahun. Sabu bentuk kristal bening juga barang buktinya. Disembunyikan dengan dilekatkan di badan atau body strapping," terang Okto.

Keterkaitan antara dua kasus penyelundupan dengan kasus terakhir masih didalami oleh polisi. Sabu yang dibawa oleh YX sendiri seberat 1.960 gram. YX dikenakan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara dan denda maksimum Rp 10 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com