"Penggusuran boleh-boleh saja. Tetapi, kalau rusunnya belum siap, jangan digusur dulu," kata Sukarman, Jumat (29/5/2015).
Sukarman mendapatkan cerita dari salah satu warga Pinangsia yang sudah pindah ke Rusun Daan Mogot bernama Suherman. Kepada Sukarman, Suherman menceritakan bahwa ada teman Suherman yang mendapatkan undian unit rusun di Marunda, Jakarta Utara.
Saat akan ditempati, ternyata unit rusun di sana belum siap. "Suherman ini bilang temannya enggak bisa nyalain apa-apa di sana. Listrik juga kadang hidup kadang mati," ucapnya.
Dia juga mengungkapkan pengalamannya dulu ketika baru menempati Rusun Daan Mogot, Oktober 2014. Sukarman yang digusur dari Duri, Tambora, Jakarta Barat, mendapati unit rusunnya juga belum siap dihuni.
"Pas saya masuk, listrik belum ada, air juga belum siap," kata dia. Dari pengalamannya dan penuturan Suherman selaku warga di RT-nya, Sukarman berpesan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok agar lebih memikirkan kesiapan unit rusun sebelum memindahkan warga ke sana.
"Ya intinya harus fleksibel-lah. Pak Ahok jangan kaku, kita warga intinya mendukung program pemerintah, tetapi jangan persulit warga lagi. Ini pesan saya saja, moga-moga Pak Ahok mau dengar," kata Sukarman.
Ada tujuh unit rusun yang disiapkan bagi warga gusuran Pinangsia di Rusun Daan Mogot. Dari total tujuh unit itu, sudah empat yang ditempati.
Tiga unit lainnya masih menunggu proses undian yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.