Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara BB, Tukang Pecel Ayam Tebas Celurit ke Sopir Angkot hingga Tewas

Kompas.com - 01/06/2015, 16:06 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - ABO (26) mengaku kelewat emosi lantaran dia secara tiba-tiba dihina oleh sopir angkot bernama Rismanto alias Kharis (40). Permasalahan bermula ketika ABO baru selesai berjualan pecel ayam di dekat pangkalan ojek Pasar Pengampuan, Jalan Meruya Ilir, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (31/5/2015) dini hari.

"Saya pernah ditawari BlackBerry (BB) sama korban. Pas habis beres-beres dagang, di jalan pulang ketemu sama dia, saya teriak 'Dakota gopek', tetapi dibalas sama kata-kata kasar," tutur ABO di Polres Jakarta Barat, Senin (1/6/2015) siang.

Menurut ABO, Rismanto tidak merespons ucapannya dengan baik. Malahan, ABO dikatai dengan ucapan kasar selama beberapa kali. Menghadapi hal itu, ABO terpancing emosi, dan langsung mendatangi Rismanto. Mereka pun adu mulut dan saling mengeluarkan kata-kata kasar.

Saat itu, ABO yang baru selesai berjualan memutuskan untuk meninggalkan Rismanto dan membantu ibunya mendorong gerobak sampai ke rumahnya. Setiba di rumah, ABO yang masih kesal langsung mencari sebilah celurit dan langsung kembali mencari Rismanto.

Sesampainya di tempat awal, ABO menemui Rismanto bersama orang lain sedang berkumpul. Tanpa ragu, ABO langsung teriak mendatangi mereka sambil mengangkat celuritnya.

"Saya bilang, siapa yang tadi nantangin, korban langsung lari, saya kejar," kata ABO. Rismanto yang panik pun terjatuh ketika dikejar. Di saat itu, ABO langsung melayangkan sabetan celurit ke kepala dan tubuh Rismanto.

Rismanto langsung meninggal di tempat dengan luka tusukan di kepala, leher belakang, punggung, kaki, dan perut.

Wakil Kepala Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Bahtiar Ujang Purnama menerangkan, polisi sempat melakukan pengejaran terhadap ABO seusai kejadian.

ABO saat itu tidak kembali ke rumah, melainkan langsung pergi ke rumah kakaknya yang berada di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Kita sempat sambangi ke rumahnya, tetapi akhirnya dia mau menyerahkan diri kembali ke rumahnya dari rumah kakaknya," kata Bahtiar.

Atas tindakannya, ABO dikenakan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman penjara maksimal seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com