Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengedar Sabu Senilai Miliaran di Jakbar Gunakan Modus Baru

Kompas.com - 03/06/2015, 15:52 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolres Metro Jakarta Barat (Jakbar) Komisaris Besar Ruddy Hariyanto mengatakan, pengedar narkoba jenis sabu seberat 28 kilogram menggunakan modus baru. Pasalnya, barang haram tersebut diselundupkan ke Indonesia menggunakan wadah teko listrik.

"Pelaku diduga kuat masih bagian dari sindikat narkoba internasional. Modus yang digunakan juga terbilang baru," ujar Kapolres saat menggelar hasil tangkapannya di Mapolrestro Jakbar, Rabu (3/6/2015).

Kepada polisi, para tersangka mengaku narkoba tersebut diselundupkan melalui jalur laut dari Tiongkok. Sebelum dipasarkan ke Indonesia, pemasok menggunakan teko listrik untuk mendistribusikan sabu dengan jasa kargo.

"Mereka (pemasok) menyisipkan sabu tersebut di bawah rangkaian kabel teko listrik. Rinciannya, di setiap teko disisipkan sabu seberat 1 ons,” papar Kapolres.

Sebelumnya, polisi mengamankan lima tersangka kasus narkoba, yakni RH (34), DL (24), DI (19), RK (18), dan DK (15). Mereka terbukti mengonsumsi narkoba jenis sabu, Selasa (2/6/2015).

Kepada polisi, tersangka mengaku mendapatkan sabu dari LT (43), warga Pasar Mayestik, Jakarta Selatan (Jaksel). Dari tangan LT, polisi mengamankan barang bukti sabu seberat Rp 5 kg. Setelah dikembangkan, polisi kembali mengamankan barang bukti sabu seberat 23 kg di kediaman VT, warga negara Nigeria, di Radio Dalam, Jaksel. Namun, VT yang diduga bandar besar tersebut kabur sebelum polisi tiba di kediamannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com