Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Batas Wajar Kepadatan Penumpang dalam Gerbong KA?

Kompas.com - 04/06/2015, 12:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepadatan penumpang di dalam gerbong merupakan hal yang lumrah terjadi dalam layanan perkeretaapian perkotaan. Situasi tersebut biasanya terjadi saat jam-jam sibuk, yakni pada pagi dan sore hari.

Manajer Proyek MRT untuk sesi jalan layang dari PT MRT Jakarta, Heru Nugroho, menyebutkan, kepadatan penumpang di dalam gerbong dapat digolongkan dalam enam tingkatan, yakni kepadatan 100 persen, 150 persen, 190 persen, 210 persen, 250 persen, dan 350 persen.

Menurut Heru, tingkat 100 persen adalah kondisi ketika semua penumpang mendapat tempat duduk atau menggenggam pegangan yang disediakan. Tingkat 150 persen adalah kondisi saat bahu penumpang sudah mulai saling menyentuh.

Sementara itu, kepadatan 190 persen adalah kondisi ketika tubuh penumpang saling menyentuh, tetapi masih memungkinkan untuk membaca koran. Sementara itu, tingkat 210 persen adalah kondisi saat penumpang saling berdesakan, tetapi masih memungkinkan untuk membaca majalah, dan 250 persen adalah kondisi ketika penumpang sangat berdesakan dan tidak dapat menggerakkan lengannya.

"Yang paling berbahaya adalah di tingkat 350 persen, kereta sudah sangat penuh oleh penumpang yang saling berdesakan dan ada penumpang yang duduk dan berdiri di luar atau atau di atas badan kereta," kata Heru dalam seminar tentang pembangunan MRT Jakarta, di Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Heru mengatakan, dari enam jenis itu, kepadatan yang dianggap masih dalam tahap wajar adalah kepadatan penumpang yang mencapai tingkat ketiga, yakni 190 persen. Ia yakin bila nantinya telah beroperasi, layanan MRT Jakarta tidak akan mengangkut penumpang lebih dari tingkatan tersebut.

"Kami menargetkan nantinya kereta (MRT) bisa tiba tiap 3-5 menit. Dengan headway itu, dijamin kereta tidak akan mengalami kepadatan penumpang yang berlebihan. Maksimal di tingkat 190 persen dengan jumlah maksimal penumpang 300 orang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com