Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Bayi di Puskesmas Pasar Minggu Diduga Lahir Prematur

Kompas.com - 17/06/2015, 16:50 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jasad bayi yang ditemukan di salah satu toilet Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (17/7/2015). Janin yang beusia sekitar 7 bulan itu diperkirakan lahir prematur kemudian dibuang di sana.

"Janin usianya kurang lebih tujuh bulan, dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dibuang di tempat sampah toilet," ujar Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu Inspektur Satu Triyogo Handoyo di Puskesmas Pasar Minggu.

Polsek Pasar Minggu masih menyelidiki siapa orang yang membuang jasad tersebut. Saat ini, kepolisian sedang mendalami rekaman CCTV yang ada di puskesmas tersebut untuk menemukan pelaku.

Selain itu, polisi juga memeriksa saksi-saksi atas kasus tersebut. Sejauh ini, polisi telah memeriksa saksi yang menemukan jasad bayi, dokter, dan kepala puskesmas tersebut.

"Masih dalam proses. Kami melakukan pengumpulan keterangan dan alat bukti," kata Triyogo.

Sementara itu, pihak puskesmas menolak memberikan keterangan. Namun, mereka mengakui kejadian ini pertama kalinya terjadi di Puskesmas Pasar Minggu.

Penemuan jasad bayi itu diawali terciumnya bau busuk di toilet. Bau busuk itu sempat dikira bau bangkai kucing.

Namun, ketika salah seorang petugas puskesmas Moh Sidik (50) akan mengganti plastik tempat sampah toilet, ia menemukan jasad bayi tersebut. Ia pun segera melaporkannya ke dokter, kemudian diteruskan ke kelurahan dan polisi. (Baca: Bau Menyengat di Puskesmas Pasar Minggu, Ternyata Mayat Bayi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com