Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Puasa, Tak Boleh Ada "Sahur on the Road" di Bogor

Kompas.com - 18/06/2015, 13:24 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Tak boleh ada sahur on the road di Kota Bogor. Pemerintah Kota Bogor melarang warganya untuk melakukan kegiatan itu selama bulan puasa. Larangan tersebut dibuat menyusul seringnya kegiatan itu dimanfaatkan untuk hal-hal yang dinilai kurang pantas.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai, aktivitas sahur on the road di Kota Bogor sudah mulai mengarah ke hal-hal yang kurang baik, seperti aksi corat-coret fasilitas umum, kebut-kebutan di jalanan, bahkan sampai berujung tawuran. Oleh karena itu, menurut Bima, ajang sahur on the road harus dihentikan.

"Soal pelarangan sahur on the road, saya sudah melakukan rapat musyawarah pimpinan daerah (muspida). Alhamdulillah, semuanya mendukung, termasuk tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat. Kepolisian pun menyambut positif soal kebijakan ini," ucap Bima, Kamis (18/6/2015).

Bima mengaku sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan Kota Bogor untuk mengeluarkan surat edaran ke tiap-tiap sekolah agar para pelajar di Kota Hujan ini tak melakukan sahur on the road selama puasa.

Tahun lalu, kata Bima, pihaknya telah menangkap basah pelajar yang melakukan aksi corat-coret atau vandalisme di sejumlah dinding bangunan di Kota Bogor.

"Kalau masih ada pelajar dari sekolah tertentu melakukannya, kami akan panggil kepala sekolahnya dan orangtuanya," kata dia.

Larangan sahur on the road ini bukan hanya berlaku untuk para pelajar, tetapi juga masyarakat umum. Politisi PAN itu juga telah memerintahkan Satpol PP Bogor untuk secara intensif berpatroli ke tiap-tiap wilayah di Kota Bogor.

Selain patroli, pemasangan CCTV di sejumlah titik pun dilakukan untuk memaksimalkan pengawasan. "Memang belum semua lokasi dipasangi CCTV, tetapi minimal bisa memantau ruang gerak orang yang melakukan aksi kejahatan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com