Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Tutup Akses Jalan Masjid di Cipete, Ini Jawaban Pengembang

Kompas.com - 18/06/2015, 19:47 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak pengembang yang membeli tanah di sekitar Masjid Al Futuwwah, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan membantah menutup akses menuju masjid tersebut. Sebab, pengembang sebenarnya telah menghibahkan tanah lebih 200 meter untuk akses masjid.

M Ridwan, kuasa hukum Ichwan Thalib, pembeli tanah tersebut menuturkan, kliennya telah memberikan akses jalan selebar 1,5 meter. Sebab, tanah Ichwan hanya sebesar 5,7 meter.

"Sanwani (pengelola sekaligus pemilik tanah mesjid, M Sanwani Na'im) meminta lebar jalan akses 3 meter, lebih dari setengah lebar muka tanah klien kami (5,7 meter). Makanya kami kasih 1,5 meter. Itu cukup untuk jemaah sampai ke masjid," kata M Ridwan kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2015).

Selain itu, Sanwani juga meminta tanahnya dibebaskan dengan harga jauh di atas pasaran. Ia meminta Ichwan membelinya dengan harga belasan miliar rupiah. [Baca: Mereka Rela Lompat Tembok Beton demi Ibadah di Masjid]

"Kalau tanahnya sebetulnya kami sudah mengajukan penawaran Rp 5 miliar tetapi ditolak. Harga yang dia inginkan sampai belasan miliar rupiah. Ini tidak masuk akal bagi kami," ujarnya.

Dia menilai, ada kepentingan pribadi yang diperjuangan dengan membawa-bawa kepentingan masjid. Hal lain yang menjadi masalah yakni soal menara masjid.

Bangunan setengah jadi seluas 13,2 meter persegi dibuat untuk kepentingan yayasan pesantren.

Sehingga Sanwani, kata Ridwan, meminta kompensasi lagi sebanyak Rp 1,5 miliar.
"Dia bilang menara untuk kepentingan masjid. Sanwani minta kompensasi Rp 1,5 miliar," ujarnya.

Ridwan menilai, permasalahan antara pembeli tanah dan Sanwani ini sebetulnya tidak terkait lagi dengan akses jalan masjid. [Baca: Ahok Perintahkan Wali Kota Jaksel Urus Akses Masjid yang Ditutup Pengembang]

Sebaliknya, kata dia, ini merupakan keinginan Sanwani supaya tanahnya dibebaskan dengan harga tinggi.

"Padahal, dia juga tidak memiliki bukti kepemilikan sah yang diakui negara," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Masjid Al Futuwwah yang terletak di Cipete Utara dipasangi pagar beton setinggi hampir 3 meter sejak 2013 lalu.

Dengan demikian, kebanyakan warga harus memutar lebih jauh untuk menuju masjid.  Tahun lalu, warga terpaksa memasang tangga pada tembok untuk menjadi alat bantu melewati tembok. Warga terpaksa memanjat dan melompat untuk menuju mesjid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com