Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Non-Muslim Dipersilakan Ikut Berbuka Puasa di Masjid Istiqlal

Kompas.com - 18/06/2015, 17:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus Masjid Istiqlal menyediakan takjil sekitar 3.000 porsi setiap harinya selama bulan Ramadhan. Semua lapisan masyarakat, baik Muslim maupun non-Muslim, dipersilakan untuk datang berbuka puasa di masjid yang berlokasi di Gambir, Jakarta Pusat, itu.

Kegiatan buka puasa di Masjid Istiqlal dimulai sekitar pukul 17.00. Kegiatan akan diawali dengan siraman rohani dari penceramah yang akan berlangsung sampai berkumandangnya azan maghrib.

"Siapa pun yang mau datang, silakan. Apakah mereka berpuasa atau tidak, kita tidak tanya. Muslim ataupun tidak juga tidak akan kita tanya. Yang penting datang, duduk rapi, nanti akan kita bagikan takjilnya," kata Wakil Ketua Panitia Amaliah Ramadhan Masjid Istiqlal Muhammad Wahyono kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2015) sore.

"Jadi begitu sudah duduk rapi, kita akan bagikan makanannya. Kalau tidak duduk, tidak akan dapat. Sebab, kalau tidak begitu akan crowded. Jemaah tidak perlu berdiri dan mengambil makanan sendiri karena ada petugas yang akan membagikan," ujar Wahyono.

Menurut Wahyono, menu takjil yang disediakan oleh pengurus Masjid Istiqlal terdiri dari nasi beserta lauk pauk dan sayur, ditambah dengan beberapa jenis kue dan buah, salah satunya buah kurma.

Adapun jenis minuman yang disediakan adalah air putih, teh, dan susu. "Kita juga menerima bantuan makanan siap saji dari masyarakat yang berkenan. Kalau mau menyumbang kue, nasi kotak, nasi bungkus, silakan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com