Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 12 Tahun Dicabuli Pamannya Sendiri Sejak Kelas II SD

Kompas.com - 19/06/2015, 01:59 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Didampingi kedua orangtuanya, RT (12), mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara (Jakut) untuk melaporkan kasus pencabulan terhadap dirinya, Kamis (18/6/2015) malam.
 
Siswi kelas IV SD tersebut mengaku menjadi korban pencabulan oleh pamannya sendiri, Suyanto (38) sejak dirinya kelas II SD.
 
"Anak saya dicabuli sejak duduk di kelas II SD," ungkap ayah korban, Sul (38), saat ditemui di Mapolres Jakut.
 
Pantauan kompas.com, Sul bersama mantan istri Nur (34) memberikan keterangan kepada salah satu penyidik Unit PPA Polrestro Jakut. Mereka didampingi seorang kerabat dan seorang petugas dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) wilayah Jakut.
 
Saat anaknya diperiksa peyidik, Sulmansyah menyempatkan menemui awak media untuk memebrikan keterangan. Sulmansyah mengaku tidak percaya dengan perbuatan Suyanto terhadap anaknya. Apalagi, pelaku ternyata masih kakak iparnya sendiri.
 
Lelaki yang bekerja sebagai buruh bangunan tersebut, mengaku mengetahui hal tersebut langsung dari istrinya, sekitar seminggu lalu. Saat itu, anaknya mengeluhkan sakit pada alat kelaminnya saat hendak berkemih.
 
"Betul-betul ngga bisa dipercaya. Anak saya cerita begitu (dicabuli). Istri saya cerita sambil nangis, kalo RT diperkosa sama pakdenya," singkat Sulmansyah.
 
Selain memeriksa korban, Unit PPA Polrestro Jakut juga telah mengamankan pelaku Suyanto untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Galang Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk: Sakit Hati karena Urusan Asmara

Motif Galang Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk: Sakit Hati karena Urusan Asmara

Megapolitan
Para Pekerja Takut Paru-paru Mereka Terpapar Debu Pelabuhan Tanjung Priok

Para Pekerja Takut Paru-paru Mereka Terpapar Debu Pelabuhan Tanjung Priok

Megapolitan
Motif Pembunuhan Imam Mushala di Kebon Jeruk: Pelaku Sakit Hati dan Dendam Selama 2 Tahun

Motif Pembunuhan Imam Mushala di Kebon Jeruk: Pelaku Sakit Hati dan Dendam Selama 2 Tahun

Megapolitan
Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Pekerja: Makan Aja Pakai Kuah Debu

Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Pekerja: Makan Aja Pakai Kuah Debu

Megapolitan
Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal, Dibuang di Tamansari Bogor

Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal, Dibuang di Tamansari Bogor

Megapolitan
Pemuda Tusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk, Polisi: Pembunuhan Berencana

Pemuda Tusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk, Polisi: Pembunuhan Berencana

Megapolitan
DPW PKS Jakarta Usulkan Nama Anies Baswedan untuk Pilkada DKJ 2024

DPW PKS Jakarta Usulkan Nama Anies Baswedan untuk Pilkada DKJ 2024

Megapolitan
Jenazah Pria yang Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor Diotopsi

Jenazah Pria yang Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor Diotopsi

Megapolitan
Marak Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

Marak Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Ojek Pangkalan yang Diduga Keroyok Pria di Stasiun Manggarai

Polisi Kantongi Identitas Ojek Pangkalan yang Diduga Keroyok Pria di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Dikeroyok Ojek Pangkalan saat Jemput Pacar di Stasiun Manggarai

Seorang Pria Diduga Dikeroyok Ojek Pangkalan saat Jemput Pacar di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Ahmed Zaki Klaim Telah Dapat Dukungan Masyarakat Buat Maju di Pilkada DKI 2024

Ahmed Zaki Klaim Telah Dapat Dukungan Masyarakat Buat Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Sespri Iriana Maju Pilkada Bogor, Pengamat : Bakal Kerja Ekstra jika Tak Punya Modal Politik

Sespri Iriana Maju Pilkada Bogor, Pengamat : Bakal Kerja Ekstra jika Tak Punya Modal Politik

Megapolitan
Ibu di Jaktim Paksa Anak Aborsi, Polisi: Penjual Obatnya Masih Dikejar

Ibu di Jaktim Paksa Anak Aborsi, Polisi: Penjual Obatnya Masih Dikejar

Megapolitan
Pria Baruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor

Pria Baruh Baya Tewas Dianiaya Orang Tak Dikenal di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com