Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: PKL Monas Ribut, Semprot Air Comberan!

Kompas.com - 21/06/2015, 15:30 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai rusuhnya Pedagang Kaki Lima (PKL) Monumen Nasional (Monas) sampai merusak fasilitas Lenggang Jakarta sudah kelewatan. Karena itu ia mewacanakan untuk memasang hidran di kawasan Monas. Hidran itu nantinya akan diisi dengan air yang digunakan untuk menyiram PKL saat mereka berbuat rusuh. Sebab, penanganan dengan petugas justru membuat mereka terluka.

"Saya mau pasang hidran buat semprot (para PKL yang rusuh dengan) air comberan," kata pria dengan sapaan Ahok ini kepada wartawan di Stasiun Gondangdia, Minggu (21/6/2015).

Di samping itu, untuk mengantisipasi rusuh berikutnya, Ahok mengaku sudah melakukan koordinasi dengan kepolisian. Tujuannya yakni untuk mengamankan objek vital di titik 0 Ibu Kota Jakarta tersebut. "Kita minta kepada Kapolda baru menindak tegas," ucapnya.

Ahok juga menilai, PKL yang rusuh di Monas pada Sabtu (20/6/2015) malam bukanlah murni PKL yang terbiasa berjualan di Monas. Ia pun mencurigai, orang-orang yang rusuh di Monas semalam adalah preman berkedok PKL.

"Kalau kalian pacaran di monas, kalian disuguhi teh botol, abis itu kalian diminta duit Rp 200.000. Ini PKL atau preman yang jualan?" kata Ahok.

Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Rekso Group telah menyeleksi PKL Monas untuk menempati Lenggang Jakarta. Namun, karena kapasitas yang terbatas, hanya sekitar 300 PKL saja yang bisa menempati lokasi itu.

Padahal total PKL IRTI Monas sebelum ditertibkan berjumlah sekitar 700 PKL. Sehingga, Ahok juga menduga oknum PKL yang rusuh semalam adalah PKL Monas yang tidak terseleksi. Atau, menurut Ahok, mereka adalah preman yang sengaja berjualan untuk memeras pengunjung Monas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com