Sepupu Citra, Martin (32), menaruh curiga kepada Acil. Pasalnya, Martin sering mendapat cerita dari beberapa anggota keluarga kalau Citra sering dikasari. Martin juga menilai sifat Acil kurang begitu terbuka dengan keluarga Citra.
"Ya kalau lihat saja baru tegur begitu. Kalau dari jauh juga enggak mau negur. Kurang mau kenal lah sama kita di sini," kata Martin, Sabtu (27/6/2015).
Adik dari kakek Citra, Rosmina (70), juga mendapat kabar selama Citra tinggal dengan Acil, kekerasan dalam rumah tangga kerap terjadi. Citra lebih sering tinggal bersama orangtuanya di Rempoa, Tangerang Selatan, sebelum enam bulan terakhir tinggal dengan Acil di Kampung Setu, masih satu kawasan dengan Rempoa.
"Kalau pas ke sini, dia enggak berani kasar. Kan ada bapaknya juga. Kalau di tempatnya di Kampung Setu itu, baru bisa kasar," ujar Rosmina.
Sebelumnya, Acil bersama Citra berkunjung ke kamar kos milik Novrianto alias Jawa (19), teman Acil pada Kamis (25/6/2015) malam. Saat itu, Jawa akan beranjak pulang dan meninggalkan Acil dengan Citra berdua di sana.
Sekembalinya Jawa ke kosannya, Jumat (26/6/2015) menjelang tengah malam, dia menemukan Citra sudah tak bernyawa di dalam kamar mandi tanpa busana.
Saksi mata di sekitar kos-kosan itu sempat melihat ada pria yang sebelumnya bersama Citra keluar pada Jumat subuh. Namun saat itu, mereka belum mengetahui perihal kondisi Citra.
Saat mayat Citra ditemukan, terdapat luka bekas cekikan di leher bagian kanan. Ada juga luka lebam di beberapa bagian tubuh Citra akibat pukulan benda tumpul.
Pada Kamis malam, sempat ada yang mendengar suara perempuan berteriak minta tolong tetapi tidak digubris. Penghuni kos persis di sebelah kamar Jawa juga mendengar ada bunyi seperti benturan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.