Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kakak Saya Dieksekusi Mati dari Jarak 1,5 Meter"

Kompas.com - 06/07/2015, 11:24 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Christmas Pasaribu (40) masih tidak percaya dengan kematian kakak kandungnya, Jupri Pasaribu (45) alias Jamal, Jumat (3/7/2015). Jamal ditembak mati oleh anggota Polsek Tanjung Priok karena diduga telah berbuat onar di kawasan Jalan Jati VIII RT 08 RW 09, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Itu sudah di luar etika kepolisian. Harusnya dilumpuhkan, tapi malah kakak saya dieksekusi mati dari jarak 1,5 meter," ujarnya, Senin (6/7/2015).

Christ mengaku, saat kejadian itu, ia mendengar suara tembakan satu kali. Namun, dia tak menyangka bahwa tembakan tersebut justru diarahkan ke tubuh kakaknya.

"Saya pikir tembakan peringatan. Enggak tahunya abang saya sudah terkapar," ujarnya.

Saat itu, kata Christ, ada dua orang polisi berpakaian sipil berada di dekat Jamal yang tergeletak di aspal. Salah satu dari polisi tersebut masih memegang senjata.

"Ada dua orang di situ, saya tahu mereka polisi. Tapi, mereka enggak ngaku kalau mereka yang tembak. Saya lihat salah satu dari mereka masih pegang pistol," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kapolrestro Jakarta Utara Komisaris Besar Susetio Cahyadi mengatakan, anggotanya yang melepaskan tembakan sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP). Namun, Susetio belum dapat memastikan bahwa penembakan dilakukan dari jarak 1,5 meter.

"Apa yang kita lakukan sudah melakukan tahapan-tahapan dan sesuai dengan SOP. Terkait kronologi penembakan masih didalami. Polres sedang menginvestigasi," ujarnya.

Jamal tewas akibat luka tembak di bagian punggung kirinya, Jumat (3/7/2015) malam. Dia diduga telah berbuat onar setelah terlibat cekcok dengan salah satu tetangganya, Prapto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com