Pusat perbelanjaan yang terletak di pusat kota Jakarta ini beken sebagai tempat belanja busana muslim dan batik. Busana yang sedang menjadi tren dengan mudah dijumpai di sini.
Tidak hanya busana dengan model baru yang menjadi daya tarik Thamrin City. Harga barang yang relatif terjangkau membuat tempat ini juga menjadi rujukan bagi para penjual pakaian di banyak daerah.
Sebentar saja menyelusuri lantai dasar mal itu, segera terlihat produk busana baru yang menawan. Busana yang muncul di Thamrin City sering kali ”mendahului” mode di tempat lain, bahkan sering dijadikan acuan di tempat lain.
Salah satu yang membuat Thamrin City menjadi kiblat pencinta mode cantik dengan harga miring adalah banyaknya pemilik toko yang merancang sendiri pakaian mereka. Jumlah setiap produk rancangan pemilik toko juga tidak terlalu banyak. Dengan demikian, pakaian yang dijual tidak pasaran.
”Kalau mau Lebaran, saya desain sendiri kaftan khusus. Kali ini, kaftan berbahan sifon yang dipadu dengan brokat pada bagian depan. Jenis pakaian ini diminati banyak orang sehingga laris manis sejak beberapa bulan lalu,” kata Ny Upik, yang menggunakan merek Nefertiti untuk pakaian buatannya.
Selain kaftan, dia juga merancang sejumlah blus panjang yang bisa dipadukan dengan rok panjang di hari raya. Blus linen ini dibuat dengan kerah berdiri dengan renda prada.
Di toko lain, model pakaian dari mancanegara juga tersedia. Salah satunya adalah pakaian yang terinspirasi dari busana India. Pakaian yang kaya payet di bagian depan dan lengan juga menginspirasi pakaian Lebaran kali ini. Banyak baju panjang dengan warna cerah yang mengambil model India.
Rok panjang plisket juga kembali tren. Motifnya beragam, terutama batik. Kain yang digunakan umumnya kain yang mengilap dengan warna-warna cerah. Rok ini bisa dipadukan dengan blus lengan panjang polos yang berwarna senada.
Kerancang
Model pakaian lain yang juga baru di masa Lebaran kali ini adalah model kerancang atau model bordir jaring kecil-kecil.
Nana, pegawai di toko Dinar, mengatakan, kerancang dibuat dari bagian leher, memanjang ke bawah, hingga ke belakang. Kerancang dibuat dalam beberapa model, seperti keong, kupu-kupu, bulat, dan kotak.
”Kerancang merupakan jenis baju melayu. Ada yang berupa baju dan rok panjang, ada juga baju panjang saja, dan ada yang berupa gamis,” katanya.
Bahan yang digunakan adalah organdi dan satin taffeta. Harga baju ini beragam, umumnya di atas Rp 1 juta per potong. Mahalnya harga pakaian sepadan dengan model bordir yang dibuat rapi dan rumit.
Nana mengatakan, jauh sebelum Lebaran, dirinya menerima pesanan dari pembeli. Karena itu, konsumen bisa mendapatkan pakaian yang diinginkan dengan ukuran yang pas. Tak jarang, pesanan datang dari satu keluarga yang ingin menggunakan pakaian serupa saat kumpul keluarga pada hari raya.