Mimin (40), yang tengah menyusui anaknya, Fadli (10 bulan), mengatakan, awalnya, dia mencium bau asap dari dalam bus. Karena panik, dia memberi tahu kepada suaminya.
"Saya lagi nyusuin anak, terus cium bau asap. Saya bilang ke suami, 'Ayah, ada asap, ada asap, Ayah'," cerita Mimin di lokasi kejadian, Sabtu siang.
Suaminya lantas berteriak di dalam bus bahwa ada api. Setelah itu, terjadi kepanikan di dalam bus. Suami Mimin mencoba memberitahukan kepada sopir bus yang sedang mengemudikan bus yang hampir tiba di Halte Stasiun Jatinegara 2 itu.
"Sopirnya bilang, 'Tenang-tenang, jangan panik'," ungkap Mimin.
Namun, bus tak dapat berhenti tepat di halte dan melenceng beberapa meter. Para penumpang mesti melompat ke samping jalan dengan bantuan petugas transjakarta yang mengevakuasi.
Soni (32), penumpang yang saat itu berada di bagian depan bus gandeng itu, mengatakan, awalnya dirinya tidak mengetahui bahwa penumpang panik karena bus terbakar. Dia berpikir bahwa bus hanya lewat dari halte.
"Pertamanya kirain kelewat haltenya, ternyata penumpang yang di jok belakang teriak, 'Api, api'. Semua dalam keadaan panik," ujar Soni.
Menurut dia, para penumpang pun berdesakan untuk berusaha menyelamatkan diri.
Kepala Kepolisian Sektor Jatinegara Komisaris Suwanda mengatakan, terdapat puluhan penumpang di dalam bus tersebut.
"Ada sekitar 50 orang penumpang, semuanya selamat," ujar Suwanda di lokasi kejadian.
Para petugas transjakarta dapat mengevakuasi penumpang setelah pintu otomatis terbuka. Bus dapat dipadamkan setelah petugas transjakarta menggunakan beberapa alat pemadam kebakaran ringan.
Beberapa unit mobil pemadam kebakaran sempat tiba ke lokasi, tetapi bus berhasil dipadamkan lebih dulu. Pihak kepolisian pun telah tiba di lokasi terbakarnya bus untuk melakukan penyelidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.