Basuki juga mengatakan dia ingin membawa anak-anak yang sudah memiliki Kartu Jakarta Pintar agar bisa mendapatkan perlengkapan sekolah dengan murah.
"Saya harap tidak ada anak yang tidak sekolah. Kita mau bawa 489.000 anak untuk belanja perlengkapan sekolah di pameran. Jadi dia dapat diskon langsung dari penerbit. Harapan saya seluruh anak Jakarta tidak ada yang tertinggal, apalagi tidak sekolah. Kalau mau sekolah, lapor agar bisa diurus," ujar Basuki di Balai Kota, Kamis (23/7/2015).
Selain itu, Basuki juga menginginkan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) semakin banyak di DKI Jakarta. Dengan begitu anak-anak memiliki tempat yang nyaman untuk bermain dan bersosialisasi dengan teman-temannya.
Untuk mencegah kekerasan terhadap anak-anak, Basuki menginginkan pihak RT dan RW memegang peranan yang paling aktif. RT dan RW setempat harus peka terhadap apa yang dialami oleh seluruh warga di lingkungannya.
RT dan RW juga wajib melaporkan jika ada hal-hal yang janggal, apalagi jika hal itu terjadi pada anak-anak. "Pergub baru juga ada kalau RT dan RW tidak peka, lurah bisa pecat," ujar Basuki.
Secara keseluruhan, Basuki menilai masih banyak hal yang dibenahi di Jakarta untuk menaikan standar keamanan bagi anak-anak.
Basuki mengatakan tingkat keamanan bagi anak di Jakarta belum merata. Di beberapa tempat, tingkat keamanan anak sudah baik. Akan tetapi, di tempat lain seperti kawasan kumuh, tingkat keamanan belum memenuhi standar.
"Kalau standar aman tergantung, kalau daerah kumuh itu engga aman. Banyak kontainer aja mereka main. Makanya kita membangun sebanyak mungkin taman bermain di daerah kumuh. Sampai tempat kencing kita bikin yang sesuai standar anak," ujar Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.