Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi KPU Tangsel, Shaleh-Desliana Mengaku Dapat Restu PDI-P dan Hanura

Kompas.com - 28/07/2015, 15:29 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Pasangan Shaleh MT dan Desliana Zulhida mengaku akan maju ke bursa Pemilihan Kepala Daerah Tangerang. Mereka tiba-tiba muncul di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangsel, Selasa (28/7/2015).

Hal itu diungkapkan Shaleh yang dihubungi setelah beranjak dari kantor KPU pada pukul 14.00 WIB. "Iya betul. Kita konsultasi sama KPU apa bisa nyalon ke pilkada. Kita sudah dapat persetujuan dari PDI-P dan Hanura," kata Shaleh.

Menurut Shaleh, dia akan mencalonkan sebagai wakil wali kota, sedangkan Desliana sebagai calon wali kota. Shaleh pun mengungkapkan, dia bersama Desliana akan kembali lagi ke KPU Tangerang Selatan untuk mendaftar dan maju dalam pilkada.

Setelah Shaleh dan Desliana beranjak dari KPU, pasangan Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri tiba di KPU untuk mendaftarkan diri mereka. [Baca: Jelang Penutupan, Arsid-Elvier Daftar ke KPU Tangsel]

Hingga pukul 15.00 WIB, Arsid dan Elvier masih mengurus pendaftaran mereka, sedangkan pasangan Shaleh-Desliana masih belum tiba lagi di KPU sesuai pernyataan Shaleh yang akan kembali untuk mendaftar. Pendaftaran calon kepala daerah juga akan berakhir hari ini tepat pukul 16.00 WIB.

Sebelumnya, sudah ada dua pasang calon yang mendaftar di KPU, Senin (27/7/2015). Mereka adalah Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie yang diusung koalisi, yakni Golkar, PKS, PKB, Nasdem, PAN, dan PPP dan pasangan Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra yang diusung Demokrat dan Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com