Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Transjakarta Yakin Bus Gandeng Scania Telah Sesuai Spesifikasi

Kompas.com - 10/08/2015, 07:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih yakin bus gandeng Scania yang saat ini digunakan telah memenuhi syarat teknis dan sesuai spesifikasi yang dipesan. Ia juga yakin kapasitas bus gandeng Scania sama seperti bus-bus gandeng lainnya.

Kosasih menyampaikan hal itu menangaapi dugaan bus Scania tidak sesuai spesifikasi yang dipesan. Dugaan tidak sesuai spesifikasi muncul karena sertifikat uji kir mau pun sertifikat uji tipe (SRUT) menyatakan bus tersebut hanya memiliki kapasitas 39-41 orang.

"Agen pemegang merek dan karoseri juga sudah menyatakan bahwa spesifikasi teknis bus Scania mampu memuat 111 penumpang," kata Kosasih kepada Kompas.com, Minggu (9/8/2015).

Kosasih mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari CV Laksana Karoseri selaku pihak yang merakit bus Scania. Menurut dia, dari penjelasan Laksana Karoseri, berat kosong bus Scania adalah 19,3 ton. Sedangkan Gross Vehicle Weight atau GVW yang mencerminkan berat bus dalam keadaan penuh penumpang adalah 26 ton.

Menurut CV Laksana, kata Kosasih, penumpang yang bisa diangkut seharusnya 26 ton dikurangi 19,3 ton atau 6,7 ton. Jika dihitung sesuai peraturan satu orang penumpang dihitung beratnya 60 kg, artinya bus gandeng Scania bisa mengangkut minimal 111 orang penumpang.

"Menurut pihak Laksana, SRUT yang mereka terima juga menyatakan demikian, yaitu berat kosong bus 19,6 ton dan berat dengan penumpang penuh adalah 26 ton. Jadi seharusnya sama," ujar dia.

Meski demikian, Kosasih menyatakan akan tetap meminta United Tractors dan Laksana Karoseri agar segera mengklarifikasi ke instansi terkait seputar sertifikat uji kir mau pun SRUT yang menyatakan bus tersebut hanya memiliki kapasitas 39-41 orang. Kosasih mengatakan,  Laksana Karoseri akan segera mengkonfirmasikan kembali hal ini ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.

Ia menyebut, Laksana Karoseri berjanji akan segera menginformasikan setelah melakukan konfirmasi tersebut dan berkoordinasi dengan PT United Tractors yang mengurus perizinan di berbagai instansi di Jakarta.

"Intinya kami belum tahu duduk permasalahan sesungguhnya yang menyebabkan terjadinya hal ini. Karena yang mengurus seluruh perizinan adalah agen pemegang merek dan karoseri. PT Transjakarta masih menunggu konfirmasi resmi dari mereka," kata Kosasih.

Sebelumnya, walau pun dinyatakan memiliki daya angkut hingga 140 penumpang, berdasarkan keterangan yang terdapat pada stiker uji kir bus-bus gandeng Scania, bus tersebut dinyatakan hanya memiliki kapasitas 39-41 orang.

Berdasarkan foto yang dikirim salah seorang penumpang transjakarta kepada Kompas.com, setidaknya ada dua bus Scania yang stiker kirnya menyatakan bus tersebut sebenarnya bukan merupakan bus gandeng, yakni bus dengan kode JKT 1514214 dan JKT 1509757.

Kepala Unit Pengelola (UP) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ismanto mengatakan, kapasitas yang tertera di stiker bus-bus Scania telah sesuai dengan SRUT yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.

"Di dalam menerbitkan izin kir, Dishub DKI mengacu SRUT yang dikeluarkan Kemenhub dan Dinas Perhubungan tempat lokasi karoseri. Jadi Dishub hanya mengikuti apa yang tertera di SRUT," kata Ismanto kepada Kompas.com, Minggu (9/8/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com