Menurut Head of Marketing PT Grab Taxi Indonesia Kiki Rizki, perekrutan besar-besaran merupakan upaya untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin bertambah.
"Pertama kami ingin menjawab demand atau kebutuhan masyarakat di Jakarta karena memang demand sangat besar, maka kita buka perekrutan besar-besaran," kata Kiki saat dihubungi di Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Kiki mengungkapkan, permintaan atau order terhadap ojek berbasis aplikasi sangat tinggi di Jakarta. Setiap harinya, permintaan bisa mencapai puluhan ribu. Namun, jumlah pengojek berbasis aplikasi yang dimiliki GrabBike hanya berkisar kurang dari 10.000.
Setelah melakukan perekrutan secara besar-besaran, maka jumlah pengojek mencapai belasan ribu orang. "Setelah ketambahan 3.500 orang, kini jumlah biker kami mencapai lima digit," kata dia.
Selain menjawab permintaan yang tinggi, tujuan perekrutan besar-besaran juga membuat semakin banyak orang yang bergabung. Sebab, menurut Kiki, ojek berbasis aplikasi dapat pengetahuan lebih bagi orang yang tidak terbiasa memakai ponsel pintar, serta turut meningkatkan kesejahteraan bagi para pengojeknya.
Meskipun perekrutan dibuat secara besar-besaran, tetapi Kiki membantah bahwa orang yang mendaftar langsung diterima menjadi pengojek. Sebab, tim perusahaannya masih harus menyeleksi orang yang datang.
Seleksi dilakukan dengan cara seleksi berkas, wawancara, pengecekan kendaraan, dan lain-lain. Artinya, kata Kiki, pihaknya juga menjaga kualitas dari pengojeknya.
Sementara itu, pengelola ojek berbasis aplikasi lainnya yang juga melakukan perekrutan besar-besaran, Go-Jek belum bisa dimintai tanggapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.