Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TransJabodetabek Ternyata Belum Beroperasi Hari Ini

Kompas.com - 22/08/2015, 10:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski telah diluncurkan pada Jumat (21/8/2015) kemarin, 78 unit bus transjabodetabek ternyata belum akan dioperasikan hari ini. Puluhan bus yang akan melayani rute Bekasi, Depok, dan Tangerang itu baru akan resmi dioperasikan pada Senin (24/8/2015).

"Rencanayanya Senin baru akan dioperasikan," kata Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Pande Putu Yasa kepada Kompas.com, Sabtu (22/8/2015).

Pembukaan rute transjabodetabek ke Bekasi, Depok, dan Tangerang merupakan kelanjutan dari layanan transjabodetabek rute Tangerang Selatan, tepatnya dari Ciputat-Blok M yang telah beroperasi sejak Oktober 2014. (Baca: Puluhan Bus Transjabodetabek Diluncurkan, Ini Rute-rutenya)

Tarif yang akan dikenakan dalam layanan Transjabodetabek yang menuju Bekasi, Depok, dan Tangerang masih sama seperti yang dikenakan di rute Tangerang Selatan, yakni Rp 9.000. Pembayaran akan dilakukan secara non tunai.

Nantinya, di dalam bus akan dipasang mesin e-ticketing. Transjabodetabek merupakan bus yang khusus melayani rute Jakarta dan kota-kota penyangga.

Saat berangkat dari kota penyangga, bus ini akan beroperasi di jalan reguler. Namun, setelah memasuki kota Jakarta, bus yang dibeli oleh Kementerian Perhubungan ini akan melintas di jalur bus transjakarta atau busway.

Pande memastikan penumpang Transjabodetabek tidak akan terkena biaya tambahan bila melanjutkan perjalanan dengan Transjakarta. Hal yang sama berlaku untuk penumpang Transjakarta yang naik transjabodetabek, selama bus masih berada di dalam busway.

"Kalau naik dari halte Transjakarta memang ada biaya Rp 3.500 saat masuk halte. Tapi selama di dalam busway, penumpang tidak perlu membayar lagi. Dikenakan penambahan Rp 9.000 kalau sudah mulai ke luar Kota Jakarta," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com