Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kafilah DKI Jadi Juara Umum di STQ, Ahok Gelontorkan Bonus

Kompas.com - 08/09/2015, 13:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merebut gelar juara umum dalam Seleksi Tilawatil Quran (STQ) ke-22 tingkat nasional.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bangga atas prestasi yang diraih para kafilah tersebut. Para juara mendapatkan bonus atas prestasi yang dicapai. 

"Tahun ini, kami sudah naik peringkat dari juara enam sekarang juara umum. Apalagi sekarang semua kafilah berasal dari Jakarta, enggak ambil dari kota lain," kata Basuki saat memberi penghargaan kepada kafilah DKI, di Balai Kota, Selasa (8/9/2015).  

Pada STQ tahun-tahun sebelumnya, DKI selalu melatih serta membajak kafilah kota-kota luar Jakarta. Namun dengan raihan juara umum yang didapat tahun ini, Basuki meyakini potensi kalifah asli Jakarta.

"Revolusi mental mulai dari spiritual. Untuk yang belum dapat juara jangan kecewa," kata Basuki. 

Ada 13 kalifah yang meraih juara dan mendapat bonus. Juara 1 meraih bonus sebesar Rp 40 juta, juara 2 mendapat bonus Rp 30 juta, juara harapan 1 mendapat bonus Rp 12,5 juta, dan juara harapan 2 mendapat bonus Rp 10 juta.

Sementara itu Asisten Sekretaris Daerah (Sekda) bidang Kesejahteraan Masyarakat DKI Fatahillah mengatakan bonus akan ditransfer secara non-tunai melalui Bank DKI Syariah.

Ia berharap, keberhasilan DKI ini bisa meningkatkan mental spiritual warga Jakarta. Selain itu, kemenangan ini untuk persiapan lomba Musabakoh Tilawatil Quran (MTQ).

"Alhamdulillah meraih urutan pertama juara umum dari 34 provinsi," kata Fatahillah.  Dalam STQ tahun ini, DKI berhasil mengungguli Banten dan Kalimantan Selatan, yang merupakan juara 2 dan juara 3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com