Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui Banyak Alumnus IPDN Berkinerja Baik di Pemprov DKI

Kompas.com - 09/09/2015, 13:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui tak sedikit alumnus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang berkinerja baik di Ibu Kota. Buktinya, Basuki banyak mempromosikan lurah dan camat menjadi pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI. 

"Kepala Dinas Perhubungan (Andri Yansyah) sama Wakilnya (Teguh Hendriawan) terus Kepala Dinas Kebersihan (Isnawa Adji) sama Wakilnya (Ali Maulana Hakim) itu alumnus IPDN, bukan? Mereka itu alumnus IPDN, dan bagus kan kinerjanya," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (9/9/2015). 

Menurut Basuki, alumni IPDN perlu memahami konteks Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Di dalam aturan itu disebutkan bahwa seseorang tidak perlu sekolah pamong untuk mendapat jabatan pamong.

Basuki mencontohkan BCA yang mendapat juara selama 4 tahun berturut-turut atas pelayanan terbaik. Konsep UU ASN, kata Basuki, membuat seluruh pelayanan kantor pemerintahan itu seperti pelayanan perusahaan swasta atau bank.

Dengan demikian, ketika Basuki bersama Joko Widodo menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI pada tahun 2012 lalu, mereka bertekad mengubah pelayanan kantor kecamatan menjadi seperti pelayanan bank.

"Pertanyaan saya, apakah pelayanan di masyarakat mesti dilatih sama pamong praja lagi? Apa sih inti kepelatihan pamong praja? Kalau soal etika nasionalis dan membantu sesama, semua orang juga ada," kata Basuki. 

Basuki menjelaskan, Pasal 576 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menunjukkan aturan mengenai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam menyelenggarakan pendidikan kepamongprajaan.

Namun, kata Basuki, di dalam ayat itu juga dijelaskan bahwa universitas swasta berhak melakukan hal yang sama. "Jadi, (IPDN) bukan sesuatu yang eksklusif," kata Basuki.

Kompas TV Ahok: Siapa Saja Bisa Jadi PNS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com