"Itu urusannya Kemendagri. Tetapi, kalau menurut saya, tidak semua alumnus IPDN itu jelek dan korup kok. Banyak juga lulusan IPDN yang jadi pejabat," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2015).
Djarot berpendapat bahwa oknum-oknum IPDN tidak boleh membuat masyarakat menghakimi lembaga IPDN sendiri. Dia percaya bahwa masih banyak sekali lulusan IPDN yang berkualitas dan dibutuhkan dalam pemerintahan. (Baca: Kemendagri Minta Ahok Lebih Bijaksana soal Rencana Pembubaran IPDN)
"Jadi, prinsipnya sebaiknya kita tangkap 'tikus'-nya, jangan bakar 'rumah'-nya. Kalau ada alumnus universitas X melakukan korupsi, ketangkap dan masuk penjara, kan universitasnya enggak ikut dibubarkan," ujar Djarot.
Pembubaran IPDN memang disarankan sebelumnya oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Basuki mengaku mengusulkan pembubaran IPDN kepada Presiden Joko Widodo.
Hal itu diungkapkan Basuki ketika melantik 327 pejabat eselon di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota, Jumat (4/9/2015). (Baca: Wapres Nilai Keberadaan IPDN Masih Diperlukan)
"Kemarin saya bilang ke Pak Jokowi, 'Pak, kalau bisa, IPDN bubarkan saja, Pak.' 'Untuk apa ada sekolah IPDN?' saya bilang. Kalau masuknya juga enggak jelas, gimana tes-nya, lulusnya gimana, itu hanya pembekalan korps," kata Basuki.
Menurut dia, untuk menghasilkan pegawai negeri sipil (PNS) yang baik dan potensial, pemerintah tidak harus menggembleng ala militer di IPDN. Bahkan, dia melanjutkan, perusahaan swasta dan TNI/Polri mampu menyediakan PNS yang baik. (Baca: Ini Alasan Ahok Usulkan Pembubaran IPDN kepada Jokowi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.