Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku ingin mengetahui permasalahannya terlebih dahulu.
"Makanya saya bilang sama Wali Kota, selama dagangannya itu tidak di atas saluran air yang buat banjir atau tergenang, ya sudah biarkan saja. Toh ekonomi lagi susah dan pelanggaran sudah belasan sampai puluhan tahun," kata Basuki, di Balai Kota, Senin pagi.
Jika pedagang ditertibkan, lanjut dia, harus ada solusinya berupa lokasi relokasi. Basuki mengaku, tidak ingin mematikan rezeki seseorang. Terlebih jika pedagang itu sudah puluhan tahun berdagang dan harus kehilangan usahanya.
Namun di sisi lain, Basuki juga tidak ingin sekelompok orang mengambil keuntungan dan berdampak pada Ibu Kota. Seperti kerugian ratusan miliar karena Jakarta banjir.
"Nah itu saya minta Wali Kota harus bisa menilai. Tapi umumnya, (lapak) pedagang yang kami bongkar itu yang lokasinya di atas saluran dan bikin mampet. Sudah terlalu banyak yang main," kata Basuki.
Rencananya, penertiban akan dilakukan terhadap 400 pedagang Pasar Karang Anyar. Penertiban sesuai Surat Edaran Kelurahan Karang Anyar Nomor 2105/-071.34 pada tanggal 11 September 2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Terpadu Refungsi Saluran dan Jalan di Pasar Karang Anyar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.