Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut "Malu-maluin" Sampah Kali Cipinang Baru Diangkut...

Kompas.com - 14/09/2015, 17:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah berulangkali menginstruksikan Kepala Dinas Tata Air untuk membersihkan sampah di Kali Cipinang, Jakarta Timur.

Bahkan, lanjut dia, menumpuknya sampah di Kali Cipinang itu sudah diketahuinya sejak masih berkampanye sebagai calon wakil gubernur DKI pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2012. 

"Iya, itu malu-maluin. Saya sudah perintahkan sejak zaman Rudy (mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudy Siahaan), kasih ke Agus (mantan Kepala Dinas Tata Air Agus Priyono), ke Tri Djoko (Kepala Dinas Tata Air Tri Djoko Sri Margianto), mereka enggak mengerti juga tuh ngatasin-nya gimana," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (14/9/2015). 

Basuki mengaku menerima banyak aduan serta keluhan warga padanya. Bahkan, tak sedikit warga yang menagih janjinya untuk mengangkut sampah di Kali Cipinang. (Baca: 30 Tahun Sampah Menggunung di Cipinang Akhirnya Diangkut)

Tak direspons oleh Dinas Tata Air, Basuki akhirnya menginstruksikan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana membersihkan sampah di Kali Cipinang.

"Saya baca di Kompasiana, ada yang bilang, 'terimakasih 30 tahun sampah di Kali Cipinang tidak diangkut, akhirnya diangkut'. Makasih sama Pak Bambang karena sampahnya diangkut," kata Basuki. 

Tugas Dinas Tata Air

Menurut dia, seharusnya Dinas Tata Air yang mengangkut sampah di sana. Sebab, sampahnya berada di dalam saluran air.

Sementara Dinas Kebersihan yang membantu kinerja Dinas Tata Air. Dinas tersebut, lanjut dia, memiliki alat-alat berat untuk mengeruk sampah di kali.

Seharusnya, kata dia, Lurah bisa berperan aktif melapor serta mengerahkan Pekerja Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk membersihkan sampah di Kali Cipinang.

"Dulu Suku Dinas enggak pernah takut sama Wali Kota. Sekarang Wali Kota bisa usul sama saya buat copot Sudin dan Lurah, juga bisa minta Sudin untuk membantu kinerja mereka. Kalau Sudin enggak mau kerja, saya copot," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Adapun pengerukan sampah di Kali Cipinang dilaksanakan pada Minggu, 13 September 2015 lalu. Pekerjaan itu juga disaksikan langsung oleh Lurah Kampung Dukuh Nawawi dan Lurah Kampung Rambutan.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Jakarta Timur Bambang mengaku setiap harinya melakukan blusukan sejak pukul 04.00 untuk memantau warga.

Anak anak Kampung Dukuh dan Kampung Rambutan bersorak sorai menyaksikan alat keruk bermerek Kobelco itu bergerak menghantam dan mengeruk sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com