Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edaran Imbauan Shalat Berjemaah Ramai di Media Sosial, Ini Kata GM Telkom Jakbar

Kompas.com - 15/09/2015, 14:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Media sosial sempat diramaikan dengan peredaran imbauan shalat berjemaah awal waktu oleh General Manager Witel PT Telekomunikasi Indonesia area Jakarta Barat Dwi Pratomo Juniarto. Keberadaan edaran tersebut dibenarkan oleh Dwi Pratomo.

Dwi, yang akrab disapa Tommy, mengaku telah mengetahui peredaran di media sosial mengenai surat edaran imbauan shalat berjemaah pada awal waktu tersebut. Dia mengaku tak menyangka hal itu tersebar luas.

"Sebenarnya nothing special karena ini kan edaran internal. Saya enggak expect ini akan menyebar secara viral. Jadi malu saya, he-he-he," ujar Tommy kepada Kompas.com di Plasa Telkom, Jakarta Barat, Selasa (15/9/2015).

"Saya dan teman-teman di sini (dewan kesejahteraan masjid) tujuannya cuma mengingatkan rekan-rekan di lingkungan Jakarta Barat, lebih kecil lagi di gedung sini," ujar dia.

Tommy mengaku tahu hal tersebut setelah membaca artikel di salah satu situs internet. Selain itu, ia mengatakan, banyak karyawan yang juga mengetahui bahwa edaran tersebut telah tersebar luas karena mereka menggunakan media sosial.

"Kan kita di digital company juga. Jadi, beberapa teman sudah punya akun social media masing-masing. Jadi, hampir semua dapat," ujarnya.

Karena banyaknya pujian soal edaran tersebut di media sosial, Tommy berharap, hal tersebut tidak membuatnya menjadi orang yang pamer kebaikan. "Mudah-mudahan kita tidak menjadi ria (pamer karena ingin kebaikan dilihat orang lain)," ujar Tommy.

Seperti diketahui, surat edaran tentang imbauan shalat berjemaah pada awal waktu yang ia terbitkan kini banyak tersebar di internet. Hal tersebut terjadi karena salah satu karyawan PT Telkom Jakarta Barat, Gatot Imam Sukoco, mengunggah surat edaran itu di media sosial pada Jumat (4/9/2015) lalu.

Tommy mengatakan, dia telah menerbitkan surat edaran tentang imbauan shalat berjemaah awal waktu pada 28 Agustus 2015 lalu. Menurut dia, edaran itu diterbitkan untuk mengingatkan semua karyawan dan mitra kerja Telkom grup Jakarta Barat.

"Sebetulnya saya cuma reminding. Reminding itu juga untuk diri saya sendiri," ujarnya.

Tommy mengaku juga telah menerima pesan dari atasannya mengenai hal serupa. Namun, hal tersebut tidak diterbitkan dalam surat edaran.

Setelah berdiskusi dengan badan kesejahteraan masjid (BKM), Tommy pun menerbitkan surat edaran tersebut. Kini, edaran itu sudah ditempel di sejumlah tempat di area PT Telkom Jakarta Barat, seperti majalah dinding, loket informasi, ataupun tempat sekuriti.

Selain berisi imbauan untuk melaksanakan shalat berjemaah pada awal waktu, surat edaran tersebut juga berisi imbauan agar semua karyawan ataupun mitra kerja menghentikan aktivitasnya saat adzan dikumandangkan. Namun, bagi karyawan yang memiliki pekerjaan darurat, Tommy memakluminya.

"Kalau ada kondisi emergency atau urgent, silakan dilanjutkan, asal jangan sampai lupa. Misalnya, sedang melayani customer, lebih kurang seperti itu. Saya tidak mematok saklek (kondisi daruratnya), atau kalau misalnya ada telepon dari pelanggan, kan enggak mungkin di-cut," kata Tommy.

Salah satu karyawan PT Telkom Jakarta Barat, Runi, mengatakan, memang ada beberapa karyawan yang tetap bekerja meski adzan telah berkumandang dan saat itu sudah masuk waktu shalat.

"Harusnya semuanya berhenti (beraktivitas), tetapi kan ada juga yang punya kerjaan yang enggak bisa ditinggalin. Kalau yang lainnya langsung ke masjid," ujar Runi.

Menurut pantauan Kompas.com, saat memasuki waktu adzan dzuhur, banyak karyawan yang langsung bergegas ke masjid untuk melaksanakan shalat berjemaah. Lantai 1 Masjid Al-Ihsan di area Telkom, Jakarta Barat, itu dipenuhi oleh semua karyawan laki-laki, bahkan hingga teras luar.

Namun, di lantai 2 masjid, hanya tampak satu barisan karyawan wanita yang melaksanakan shalat dzuhur berjemaah. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Pelaku Disebut Hidup di Jalan sebagai Pengamen

Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Pelaku Disebut Hidup di Jalan sebagai Pengamen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemilik 'Wedding Organizer' yang Diduga Tipu Calon Pengantin di Bogor

Polisi Tangkap Pemilik "Wedding Organizer" yang Diduga Tipu Calon Pengantin di Bogor

Megapolitan
Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com