"Kalau PKS itu kan kami prosesnya harus berdasarkan hasil survei, lalu melihat kebutuhan masyarakat dan kualitas incumbent. Incumbent juga kami perhitungkan lho, jangan salah. Kalau incumbent dirasa baik, ya kami dukung," ujar Selamat di Gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Kamis (17/9/2015).
Selamat mengatakan, itu artinya PKS bisa saja mempertimbangkan untuk mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang merupakan incumbent. Akan tetapi, hal tersebut jika incumbent dinilai berkinerja baik.
Selamat mengatakan, sikap Ahok (sapaan Basuki) selama ini yang kerap melontarkan komentar kasar tidak menunjukkan sikap yang baik. Hal itu yang membuat PKS enggan mendukung. Sebab, bagaimanapun juga, seorang Gubernur harus bisa bekerja sama dengan legislatifnya, bukan malah menuduh sembarangan.
Selamat juga mengatakan, seorang gubernur seharusnya bisa menjaga diri untuk tidak melontarkan komentar yang meresahkan masyarakat. Cara Ahok untuk mengomentari sebuah masalah dinilai masih kurang bijak.
"Jadi dia mancing kan dengan soal hewan kurban kemarin lalu minuman keras. Terlalu kontroversial, seperti hendak membangunkan macan yang sedang tidur," ujar Selamat.
Seandainya Ahok bisa meninggalkan sikap tersebut, Selamat mengatakan, bukan mustahil PKS akan tegas mendukung. Meski demikian, Selamat sendiri tidak yakin Ahok dapat berubah. Sebab, semua hal tersebut tampaknya sudah menjadi gaya dan ciri khas Ahok dalam menyikapi permasalahan.
"Kalau kayak timbangan, beda berat positif dan negatifnya dia itu terlalu ekstrem. Coba kalau seimbang dan enggak seekstrem itu," ujar Selamat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.