Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Calon Pesaing Ahok pada Pilkada 2017

Kompas.com - 21/09/2015, 08:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI baru akan berlangsung dua tahun lagi. Akan tetapi, sejak saat ini, sudah mulai bermunculan nama-nama yang didaulat akan menjadi pesaing Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Bahkan, sudah ada yang menyatakan diri siap untuk menjadi calon gubernur DKI. Sementara itu, nama-nama lain yang muncul sampai saat ini dirasa masih selentingan saja.

Nama-nama calon yang muncul pun memiliki latar belakang yang begitu beragam. Ada yang memiliki latar belakang pengusaha, politisi, sampai elite politik di partai tertentu.

Melihat banyaknya nama yang bermunculan, Basuki Tjahaja Purnama sendiri memastikan akan kembali maju mencalonkan diri sebagai gubernur DKI.

"Saya harus maju pada pilgub tahun 2017 untuk membuktikan saya bisa atau tidak dipilih rakyat," kata Basuki beberapa waktu lalu.

Basuki tak menganggap remeh nama-nama calon gubernur yang mengemuka ke publik. Bahkan, jika tokoh-tokoh itu lebih jujur dan lebih baik, Basuki meminta warga untuk tidak memilih dirinya.

Berikut ini adalah nama-nama calon pesaing Ahok (sapaan Basuki) yang diisukan maju dalam Pilkada DKI 2017.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Pengusaha, Sandiaga Uno

1. Sandiaga Uno

Sandiaga Uno menjadi tokoh pertama yang namanya muncul ke permukaan sebagai calon gubernur DKI. Pada kemunculan pertamanya, Sandiaga diusung oleh Partai Gerindra.

Belakangan ini, dia juga sudah menyatakan siap untuk mencalonkan diri sebagai cagub, sekaligus membuat dirinya menjadi orang pertama yang mendeklarasikan hal itu.

Pernyataan siap yang diucapkan Sandiaga dilontarkan setelah ia mengunjungi Fraksi PKS DPR RI. PKS disebut-sebut sebagai partai yang akan berkoalisi dengan Partai Gerindra pada Pilkada 2017 kelak.

"Sebagai tokoh muda yang ingin ada perbaikan, semuanya harus siap," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen, Rabu (16/9/2015).

Menurut dia, sebagai salah satu kota metropolitan, Jakarta masih memiliki begitu banyak persoalan. Salah satu persoalan yang menjadi sorotannya adalah bidang infrastruktur. Sebab, penyelesaian persoalan itu menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi.

Sandiaga Uno memang memiliki latar belakang sebagai seorang pengusaha. Oleh majalah Forbes, dia pernah didaulat sebagai orang terkaya ke-37 di Indonesia pada tahun 2011.

Dia juga kerap memberikan motivasi mengenai peningkatan jiwa entrepreneurship untuk kalangan anak muda. Di dunia politik, Sandiaga tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Mengenai munculnya nama Sandiaga Uno ini, Ahok juga sudah pernah memberikan komentarnya. Ahok berkomentar bahwa Sandiaga belum teruji di dunia birokrat karena tidak berasal dari dunia itu.

"Ya dia (Sandiaga Uno) kan belum pernah jadi pejabat. Kan banyak aktivis, komentator, aktivis 1966, aktivis 1998, hebat-hebat semua, setelah jadi pejabat mereka gimana? Ya masyarakat bisa menilai," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (17/9/2015).

Kompas.com/Alsadad Rudi Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault saat acara "sinergi tokoh, sinergi umat mendaulat Adhyaksa Dault sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017-2022, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (20/9/2015). Acara tersebut merupakan pernyataan dukungan bagi Adhyaksa untuk maju dalam Pilkada DKI 2017.

2. Adhyaksa Dault

Sebenarnya, selentingan mengenai munculnya nama Adhyaksa Dault sebagai salah satu calon dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempat terkesan rumor saja. Sampai akhirnya, kemarin, Adhyaksa Dault menjadi sosok kedua yang mendeklarasikan diri secara resmi dan menyatakan siap menjadi calon gubernur DKI.

Adhyaksa Dault menyatakan menerima dukungan yang diberikan sejumlah tokoh kepadanya untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Adhyaksa menyatakan akan memimpin dengan amanah jika nantinya diberi kepercayaan untuk memimpin Ibu Kota. Suaranya bergetar ketika menyampaikan hal itu. Ia juga bersumpah tidak akan memakan "uang haram" selama menjabat kelak.

"Pesan dari almarhum bapak saya, 'anakku, kau anak paling tua. Jangan kau makan uang haram supaya kita bisa ketemu di akhirat.' (Pesan) ini yang saya pegang teguh. Kalau saya diberi amanat, demi Allah tidak akan saya makan sepeser pun uang haram. Itu janji saya," kata Adhyaksa.

Adhyaksa merupakan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009. Dia menggantikan Mahadi Sinambela dan digantikan oleh Andi Mallarangeng.

Adhyaksa tercatat aktif mengikuti berbagai organisasi dari tahun ke tahun. Setelah dia tidak menjabat lagi sebagai menteri, Adhyaksa menghabiskan waktunya dengan menjadi dosen.


3. Ridwan Kamil

KOMPAS.com/Rio Kuswandi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Kemunculan nama Ridwan Kamil sebagai calon gubernur DKI sudah lama jadi pembicaraan. Ridwan disebut-sebut menjadi salah satu tokoh yang bisa menyaingi elektabilitas Ahok di Jakarta.

Ahok diprediksi akan bersaing ketat dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil jika keduanya maju pada Pilkada DKI 2017. Hal ini didapat dari survei yang dilakukan oleh Cyrus Network (CN) pada 23-27 April 2015.

Dari survei tersebut, jika Ahok disejajarkan dengan Ridwan Kamil dalam pilkada 2017 di DKI nanti, mereka mendapat pemilih sebesar 42,5 persen. Sementara itu, Ridwan Kamil mendapat pemilih sebanyak 38,6 persen. Sisanya, 13,8 persen ragu-ragu dan 5,1 persen tidak menjawab.

Di media sosial, sempat beredar kabar pencalonan Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 disandingkan dengan Fahira Idris. Ridwan Kamil ternyata mengaku tidak nyaman dengan semua isu ini.

"Saya lagi konsentrasi kerja di Bandung diganggu oleh gosip-gosip mau ke Jakarta dengan akun-akun enggak jelas. Akibatnya, mereka ribut sendiri," ujarnya.

Selain meresahkan, akun-akun tersebut juga berimbas pada citranya sebagai wali kota. Dia dianggap tidak amanah menjalankan jabatannya memimpin Kota Bandung.

"Saya enggak nyaman. Banyak yang mengira saya sudah melakukan proses ini (pencalonan), padahal saya tidak melakukan apa-apa," ujarnya.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Nachrowi Ramli

4. Nachrowi Ramli

Upaya Nachrowi Ramli untuk maju menjadi orang nomor 1 di DKI Jakarta tidak dilakukan dalam pilkada mendatang saja. Nachrowi Ramli bahkan merupakan mantan pesaing Ahok dalam Pilkada DKI 2012. Dia berdampingan dengan calon incumbent pada saat itu, Fauzi Bowo, sebagai calon wakil gubernur.

Pada saat Ahok masih menjadi wakil gubernur dan Joko Widodo menyatakan maju dalam Pilpres 2014, Ahok bahkan sempat memperkenalkan Nachrowi sebagai calon wakilnya ketika dia menjadi gubernur.

Di hadapan pengunjung Lebaran Betawi di Monas, Minggu (14/9/2014) pagi, Ahok secara bergurau memperkenalkan Nachrowi Ramli sebagai calon pendampingnya di Ibu Kota.

"Yang terhormat mantan Ketua Bamus Betawi Pak Haji Nachrowi Ramli yang juga menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta," kata Basuki.

Saat ini, Ketua Fraksi Partai Demokrat-PAN DPRD DKI Lucky Sastrawiria telah mengatakan, Partai Demokrat sudah memastikan akan mengusung Nachrowi Ramli sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017. Lucky mengatakan, hal itu sudah dapat dipastikan sebab Nachrowi merupakan anggota majelis tinggi.

"Nachrowi Ramli maju. Sosok Pak Nachrowi akan kami majukan sebagai calon gubernur pada Pilkada 2017 DKI Jakarta," ujar Lucky di Gedung DPRD DKI, Selasa (28/7/2015).

Jessi Carina Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengunjungi korban kebakaran di Stasiun Sawah Besar, Selasa (24/2/2015).

5. Djarot Syaiful Hidayat

Nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat juga disebut menjadi calon pesaing kuat Ahok dari PDI Perjuangan. Statusnya yang merupakan wakil gubernur dinilai mampu menyaingi elektabilitas Ahok di Jakarta.

Salah seorang pengamat politik, Muradi, menyebut Djarot sengaja disiapkan oleh partainya untuk memimpin Jakarta.

"Djarot sudah disiapkan masuk Jakarta. Cuma karena dia orangnya pelan-pelan," kata Muradi.

Bahkan, Muradi menyebut Djarot bisa jadi "kuda hitam" di Pilkada 2017 nanti. Selama ini, Djarot masih mengobservasi wilayah DKI Jakarta.

"Djarot bisa jadi 'kuda hitam'. Mungkin dia bisa jadi gubernur atau wakil gubernur," ucap Muradi.

Ketua DPC Jakarta Selatan PDI Perjuangan Panji Virgiawan sebelumnya sempat mengatakan bahwa Djarot menjadi salah satu tokoh yang disiapkan menjadi calon gubernur DKI dari PDI Perjuangan. Akan tetapi, sepertinya Ahok menginginkan Djarot kembali menjadi wakilnya dalam Pilkada 2017 kelak.

"Soal wakil (gubernur) mah gampang, banyak. Djarot sudah jelas, ngapain cari 'istri' baru kalau sudah ada satu. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa, di Balai Kota, Kamis (17/9/2015).

Bahkan, Basuki pernah memuji politisi PDI-P tersebut sebagai "mata-mata" terbaiknya. "Kalau ditanya siapa yang paling saya percaya, ya Pak Wagub dong. Jadi, jangan coba-coba 'main'. Siapa intel saya, salah satunya Pak Wagub yang keliling-keliling," kata Basuki.

Djarot merupakan mantan Wali Kota Blitar yang menjadi Wakil Gubernur DKI setelah Ahok naik menjadi gubernur. Djarot dilantik di Balai Kota pada 17 Desember 2014 lalu oleh Ahok.

Nama-nama lain terus bermunculan

Selain kelima nama tersebut, sebenarnya banyak nama lain yang muncul ke permukaan. Seperti dari Partai Golkar, ada nama anggota Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, Ketua Komisi III DPR RI Azis Syamsuddin, dan Sekjen Partai Golkar dari kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik, serta Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi juga sempat dikabarkan menjadi bakal calon gubernur DKI.

Dari PDI Perjuangan, selain Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD PDI Perjuangan Boy Sadikin dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi juga dikabarkan maju dalam Pilkada 2017.

Dari PKS, nama-nama seperti Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Selamat Nurdin dan Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana juga sempat diisukan maju dalam Pilkada 2017.

Ahok sendiri didukung pendukungnya yang tergabung dalam komunitas Teman Ahok untuk maju sebagai calon independen pada Pilkada DKI 2017. Mereka membuka stan di pusat perbelanjaan dan mengumpulkan KTP warga DKI sebagai pemenuhan syarat pencalonan Basuki sebagai gubernur independen.

Pilkada DKI baru akan terjadi dua tahun lagi. Namun, nama-nama yang diprediksi akan maju dalam proses pilkada sudah banyak bermunculan. Calon gubernur yang pasti maju nantinya pun tentu masih harus menjalani proses politik dalam partai pengusungnya terlebih dahulu.

Prosesnya masih sangat panjang. Meski demikian, dinamika Pilkada DKI 2017 tetap akan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Seperti yang pernah dikatakan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Selamat Nurdin, Pilkada DKI selalu memberikan kejutan-kejutan.

"Kita akan melihat pilkada di Jakarta itu akan penuh dengan kejutan. Ahok itu merupakan salah satu bentuk dari kejutan di DKI. Jokowi menang (jadi presiden) itu bentuk kejutan. Mungkin saja di 2017 nanti akan ada kejutan-kejutan lain," ujar Selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Klaim Dipertimbangkan Maju Pilkada oleh Parpol Pengusung Anies-Muhaimin

Sudirman Said Klaim Dipertimbangkan Maju Pilkada oleh Parpol Pengusung Anies-Muhaimin

Megapolitan
DPRD Kota Depok Tak Larang 'Study Tour', tapi Sekolah Diminta Persiapkan Matang-matang

DPRD Kota Depok Tak Larang "Study Tour", tapi Sekolah Diminta Persiapkan Matang-matang

Megapolitan
Pemuda di Jakbar Dibegal Saat Hendak Tes Masuk Polisi, Tangan dan Kaki Dibacok Lalu Motor Digasak

Pemuda di Jakbar Dibegal Saat Hendak Tes Masuk Polisi, Tangan dan Kaki Dibacok Lalu Motor Digasak

Megapolitan
Dipergoki Korban, Maling Motor di Bekasi Tewas Dikeroyok Massa

Dipergoki Korban, Maling Motor di Bekasi Tewas Dikeroyok Massa

Megapolitan
Pasar Merdeka Bogor Akan Direvitalisasi Tahun Ini, Calon Kontraktor Masih Diseleksi

Pasar Merdeka Bogor Akan Direvitalisasi Tahun Ini, Calon Kontraktor Masih Diseleksi

Megapolitan
Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Megapolitan
Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Megapolitan
Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Megapolitan
Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Megapolitan
Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Megapolitan
Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Megapolitan
Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Megapolitan
Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Megapolitan
Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com