Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD: Kenapa Uang Ganti Rugi Sengketa Dititipkan di Kantor Wali Kota

Kompas.com - 30/09/2015, 14:05 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif menganggap ada kejanggalan dalam kasus sengketa lahan antara warga Batu Ceper dengan ahli warisnya, Hery Junaidi.

"Memang ada yang janggal, Satpol PP DKI berkirim surat kepada warga agar mengambil ganti NJOP bangunan di kantor Wali Kota Jakarta Pusat dalam 10 hari kerja terhitung tanggal 17 September, artinya uang ganti rugi itu sudah tersedia dan dititipkan di kantor Wali kota," ujar Syarif ketika dihubungi, Rabu (30/9/2015).

"Aneh, sejak kapan Pemprov menjadi pihak yang berhak dititipkan uang ganti rugi? Lazimnya hal itu dilakukan oleh pengadilan, bukan dititipkan ke Pemprov DKI," tambah dia.

Di samping itu, ada hal lain yang dikeluhkan warga Batu Ceper kepada Komisi A. Menurut mereka, ahli waris lahan hanya bersedia mengganti rugi berdasarkan NJOP bangunan dan bukan NJOP lahan.

Jika diganti berdasarkan NJOP lahan, warga berhak mendapatkan Rp 19 juta per meter sementara jika diganti berdasarkan NJOP bangunan, warga hanya mendapat Rp 1 juta per meter.

Nilai NJOP Rp 1 juta per meter itulah yang telah disiapkan di kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Syarif mengatakan kedatangan warga Batu Ceper ke gedung DPRD kemarin pun untuk meminta agar anggota Dewan bisa memediasi mereka.

"Mereka minta perlindungan dan mediasi agar DPRD dapat membantu mencari solusi supaya mereka diberikan konpensasi pindah dengan harga ganti rugi per meter sesuai NJOP tanah yaitu RP 19 juta, bukan diharga ganti rugi per meter NJPO bangunan sekitar Rp 1 juta per permeter," kata Syarif.

Sebelumnya, Syarif menjelaskan ada sengketa lahan yang sedang diributkan antara warga Batu Ceper dengan ahli waris lahan yang bernama Hery Junaidi. Syarif mengatakan Hery Junaidi mengklaim berhak atas lahan sekitar 9.000 meter persegi yang telah ditempati warga Batu Ceper selama 45 tahun.

Syarif mengaku bingung, karena berdasarkan keterangan warga, Satpol PP telah ikut campur dalam sengketa antar warga. Padahal, biasanya Satpol PP menjadi salah satu eksekutor dalam sengketa lahan warga dengan Pemerintah Provinsi DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan 'Study Tour' ke Luar Kota

Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
Ada Ormas hingga Oknum Aparat di Balik Parkir Liar di Jakarta...

Ada Ormas hingga Oknum Aparat di Balik Parkir Liar di Jakarta...

Megapolitan
Antrean Truk Kerap Bikin Macet, Pihak Pelabuhan Tanjung Priok Diminta Cari Solusi

Antrean Truk Kerap Bikin Macet, Pihak Pelabuhan Tanjung Priok Diminta Cari Solusi

Megapolitan
Viral Video Kelompok Remaja Saling Serang di Bogor, Polisi Lakukan Penelusuran

Viral Video Kelompok Remaja Saling Serang di Bogor, Polisi Lakukan Penelusuran

Megapolitan
Lowongan Kerja Jakarta Fair 2024 dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Jakarta Fair 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Kembali Macet Total, Pengendara Diimbau Cari Jalur Alternatif

Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Kembali Macet Total, Pengendara Diimbau Cari Jalur Alternatif

Megapolitan
Pengakuan Jukir Minimarket: Uang Hasil Parkir Dikumpulkan, lalu Masuk Kas RT dan Ormas

Pengakuan Jukir Minimarket: Uang Hasil Parkir Dikumpulkan, lalu Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Selain Antrean Kontainer, 5 Kapal Bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok Juga Berakibat Kemacetan

Selain Antrean Kontainer, 5 Kapal Bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok Juga Berakibat Kemacetan

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Bakal Ditegur jika Kedapatan “Study Tour” ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Bakal Ditegur jika Kedapatan “Study Tour” ke Luar Kota

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Megapolitan
KPU DKI Bakal Sosialisasi Pencalonan Gubernur Jalur Parpol pada Agustus 2024

KPU DKI Bakal Sosialisasi Pencalonan Gubernur Jalur Parpol pada Agustus 2024

Megapolitan
Dua Hari Berturut-turut Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total akibat Antrean Kontainer

Dua Hari Berturut-turut Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total akibat Antrean Kontainer

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Kuota Anggota PPS untuk Pilkada 2024 Sudah Terpenuhi

KPU DKI Pastikan Kuota Anggota PPS untuk Pilkada 2024 Sudah Terpenuhi

Megapolitan
Diduga Geng Motor Tawuran di Jalan Rajawali, Saling Serang Pakai Petasan

Diduga Geng Motor Tawuran di Jalan Rajawali, Saling Serang Pakai Petasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com