Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Kerap Diganggu, Pemuda Habisi Nyawa Rekan Kerjanya

Kompas.com - 14/10/2015, 08:11 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nyawa Dedi Supriadi (25) melayang di tangan rekan kerjanya, ND (20), di Bekasi, Sabtu (3/10/2015). Itu akibat ND cemburu dan gelap mata karena istrinya kerap diganggu oleh Dedi.

Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Kabupaten Bekasi Inspektur Satu Makmur mengatakan, awalnya Dedi diajak pulang bersama oleh ND. Saat di tengah jalan, ternyata ND sudah bersekongkol dengan KH, tersangka lainnya, untuk menghabisi korban.

"Di tengah jalan sudah menunggu tersangka KH dan ketika disuruh berhenti oleh tersangka ND, selanjutnya mulut korban dibekap," kata Makmur kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (14/10/2015).

KH memukul Dedi memakai helm. Namun, Dedi melawan sehingga terjadi perkelahian. "Selanjutnya, tersangka ND dengan tali tasnya menjerat leher korban hingga tak bernapas," kata Makmur.

Setelah dipastikan tewas, Dedi dibuang oleh KH dan ND. Ia dibuang tanpa identitas di Kampung Tegal Danas, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

"Setelah foto-foto korban disebar, ditemukan keluarganya yang tinggal di Bantar Kuning, Bogor. Selanjutnya, setelah bertemu dengan istri korban, dipastikan bahwa korban pergi kerja tanggal 2 Oktober sampai dengan 3 Oktober tidak pulang," kata Makmur.

ND dan KH ditangkap pada Sabtu (10/10/2015). Setelah disidik, diketahui bahwa ND nekat membunuh karena merasa cemburu kepada Dedi. Pelaku berdalih bahwa korban sering mengganggu istrinya. Ia kemudian mengajak KH untuk membunuh Dedi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com