Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Pemuda yang Ditangkap Saat Bentrok Suporter Protes Perlakuan Polisi

Kompas.com - 18/10/2015, 19:52 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mn (47) warga asal Bekasi, Jawa Barat yang juga merupakan satu orangtua pemuda yang ditangkap oleh kepolisian karena diduga terlibat bentrok suporter memprotes perlakuan pihak kepolisian terhadap anaknya.

Dia yang awalnya bermaksud menemui anaknya akhirnya turut menemui pihak kepolisian di Direktorat Reserse Kriminal Umum Mapolda Metro Jaya, Minggu (18/10/15).

"Kita tadi sudah tanda tangan, harusnya anak saya dilepas. Jangan diperlakukan seperti orang yang bawa senjata tajam dan narkoba. Kalau dia narkoba enggak apa-apa," kata Mn di Ditreskrimum Mapolda Metro Jaya.

Mn bercerita, saat menemui anaknya yang turut diamankan kepolisian, muka anaknya kedapatan ditonjok oleh oknum polisi.

Padahal menurut dia, anaknya memiliki tiket untuk menonton pertandingan final Piala Presiden 2015 antara klub sepakbola Persib Bandung dengan Sriwijaya FC Palembang.

"Anak saya tadi beli tiket, dia punya tiket. Anak saya duduk di bangku SMP kelas 3 usia 14 tahun, dari Bekasi," ucap Mn.

Mn merasa kecewa kepada pihak kepolisian karena dia sebagai orangtua sudah bertanggung jawab memenuhi prosedur kepolisian untuk membebaskan anaknya.

Dia juga kecewa karena anaknya diteriaki oleh pihak kepolisian padahal bukan merupakan pelaku kejahatan kriminal.

"Kan saya sudah tanggung jawab, harusnya dilepas. Anak saya lagi apes saja. Bapaknya lagi sakit, harusnya diprioritaskan," kata Mn.

Saat ini anaknya masih diamankan oleh pihak kepolisian hingga 24 jam atau sampai keadaan pasca pertandingan final Piala Presiden 2015 berakhir kondusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com