Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Transjakarta Jawab Tantangan Ahok yang Mengancam Memecatnya

Kompas.com - 21/10/2015, 10:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengatakan PT Transjakarta saat ini sedang fokus untuk memperbaiki layanan di koridor enam tujuan Dukuh Atas-Ragunan.

Kosasih mengatakan, regulasi dan dokumen yang dibutuhkan sedang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI.

"Sekarang ini yang sedang kita kaji betul dan kita perbaiki betul itu koridor enam. Kita udah mau kerja sama tapi saya belum bisa ngomong banyak," ujar Kosasih di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Selasa (20/10/2015).

"Intinya ada regulasi yang mesti dipenuhi. Ada peraturan yang kurang, itu akan dipenuhi oleh Dishubtrans DKI dan lagi diurus oleh Pemprov." 

Meski belum mau mengungkapkan kerja sama yang dilakukan, Kosasih mengatakan, sedikitnya akan ada 200 unit bus yang disediakan untuk koridor enam.

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pernah menantang PT Transjakarta untuk membereskan persoalan di koridor enam ini dengan batas waktu akhir tahun. Jika tidak, direksi Transjakarta terancam akan dirombak.

Mengenai hal itu, Kosasih yakin dia bisa menyelesaikannya sebelum akhir tahun ini. "Kekejar dong akhir tahun. Pokoknya kira-kira paling sedikit itu 200 bus untuk koridor enam, itu dari operator," ujar Kosasih.

Selain untuk koridor enam, Kosasih mengatakan, instansinya juga terus meningkatkan pelayanan di koridor lainnya.

Dia menargetkan sekitar 250-300 bus baru masuk sampai akhir tahun ini. Jenis bus tersebut bermacam-macam, seperti bus single maupun bus maxi.

"Sekarang ini kita lagi ngejar juga bus single dan bus maxi, untuk bisa masuk tayang di LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah) nanti tinggal klik saja."

"Kalau sudah tayang semua, gampang. Bayangan kami sekitar 250-300 bus masuk akhir tahun ini," ujar Kosasih.

Baca: Ahok: Kalau Akhir Tahun Enggak Beres, Direksi Transjakarta Ganti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com