Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dekati Keluarga, Dua dari Tujuh Tahanan yang Kabur Menyerahkan Diri

Kompas.com - 22/10/2015, 11:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua dari tujuh tahanan Polsek Ciracas akhirnya menyerahkan diri, Selasa (20/10/2010) kemarin. Mereka adalah Parmonangan Samosir (41) dan Rinto MH (38).

Keduanya merupakan tahana yang terjerat Pasal 53 juncto 365 KUHP tentang percobaan pencurian dengan kekerasan.

Kepala Polres Merto Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq mengatakan, penyerahan diri kedua pelaku dilakukan setelah polisi berkoordinasi dengan keluarga para tersangka.

"Saya imbau kepada keluarga supaya menyerahkan mereka baik itu ke polsek atau polres. Nah, dua orang itu menyerahkan diri ke polres (Jaktim)," kata Umar kepada Kompas.com, Kamis (22/10/2015).

Umar belum dapat menyebutkan siapa tersangka yang mengotaki kaburnya mereka dari dalam sel tahanan. Pihaknya pun sedang mendalami peran kedua tersangka yang menyerahkan diri itu.

Pihak kepolisian masih melakukan pengejaran kepada tahanan lain yang belum tertangkap. Ia berharap para tersangka lain melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Samosir dan Rinto.

Oleh karena tidak menutup kemungkinan dalam upaya penangkapan bisa terjadi kontak fisik dengan petugas, bahkan sampai penembakan.

"Iya (bisa terjadi penembakan). Ditangkap itu risikonya bisa ada kontak fisik sama anggota. Makanya lebih baik menyerahkan diri ke anggota keluarganya atau bisa langsung ke polsek dan polres," ujar Umar.

Sebelumnya, tujuh tahanan Polsek Ciracas melarikan diri dari dalam sel tahanan mereka. Mereka yakni Rudyana alias Ryan tahanan kasus narkoba, Ledi Sofyan Hadi tahanan kasus uang palsu, Agustiar alias Agus dan Stephanus Theodorus tahanan kasud pencurian dengan pemberatan, Parmonangan Samosir dan Rinto MH Sidobalok tahanan kasus pencurian dengan kekerasan, terakhir Budi Aprian tahanan kasus narkoba.

Ketujuh tahanan ini diperkirakan kabur Senin (19/10/2015) sekitar pukul 03.00. Kasus kaburnya para tahanan itu diketahui oleh Ahmad Farok dan Albar, tahanan lain yang tidak ikut melarikan diri.

Saat bangun tidur pukul 06.00, Ahmad kaget melihat tujuh tahanan satu selnya kabur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com