Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Uang Tak Diberi, Kuli Bangunan Rampok Sopir Taksi

Kompas.com - 23/10/2015, 13:53 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gusnadi (28), seorang kuli bangunan, nekat merampok sopir taksi bernama Dadang. Saat itu, Dadang sedang mangkal di Jalan Raya Pondok Pinang, Pasar Jumat.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat pukul 04.00 pagi tadi. Dia mengaku merampok demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Menurut pengakuan, si pelaku ini terpaksa rampok untuk menghidupi anak dan istrinya. Melihat ada sopir taksi yang mangkal di tempat sepi, ia bersama temannya berpikiran untuk merampok."

Demikian dikatakan Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Riftazudin di Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (23/10/2015) siang.

Riftazudin mengatakan, Gusnadi dan temannya melihat kondisi Jalan Raya Pondok Pinang sepi. Dia mengambil satu telepon genggam dan spion taksi yang dikemudikan Dadang.

"Jadi pada saat sopir taksi ngetem di pertigaan Pondok Pinang didatangi seorang pelaku lalu minta uang. Enggak dikasih, sopir taksi tersebut jalan."

"Dari pintu kiri diambil spion dan dilakukan penodongan dengan pisau," kata Riftazudin.

Dadang langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kebayoran Lama. Tak lama kemudian, anggota patroli Polsek Kebayoran Lama melakukan pengejaran dan menangkap Gusnadi.

Namun, seorang pelaku lainnya melarikan diri menggunakan sepeda motor.

"Di depan Fed Ex, kita lakukan penangkapan oleh anggota yang sedang berpatroli, satu pelaku berhasil diamankan," ujar Riftazudin.

Gusnadi disangkakan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian Disertai Kekerasan dengan ancaman hukuman penjara 9 tahun. Hingga kini, pihak kepolisian terus melakukan pengejaran satu pelaku pencurian yang beraksi bersama Gusnadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com