Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asap Masuki Jakarta, Ahok Minta Warga Tak Khawatir

Kompas.com - 24/10/2015, 22:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Asap dari Kalimantan dan Sumatera telah masuk Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta warga tak khawatir.

Ahok mengatakan, Pemprov DKI berencana membeli helikopter khusus untuk memadamkan kebakaran.

"Kata BNPB jangan khawatir. Persiapannya apa ya, orang Jakarta siap-siap hidung saja. Namun jujur, kami mau bantu beli helikopter itu untuk bantu," kata Ahok di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (24/10/2015).

Jika suatu daerah di Indonesia mengalami kebakaran, Pemerintah Provinsi DKI bisa meminjamkan helikopter untuk membantu proses pemadaman.

"Jujur saja, kami mau beli helikopter untuk bantu. Kalau di suatu daerah ada kebakaran, bisa pakai helikopter kami," kata dia.

Ahok mengatakan, sebenarnya ini merupakan tugas pemerintah pusat. Seharusnya, pemerintah memiliki pesawat khusus untuk membantu proses pemadaman.

Menurut Ahok, hampir semua negara di dunia ini pernah mengalami kebakaran hutan. Seharusnya, peristiwa ini bisa mendapat penanganan yang cepat.

"Sekarang kita punya enggak pesawat yang bisa langsung ngebom kimia untuk matiin (api) kayak di Amerika atau Australia?"

"Malah kita sewa pesawat dari Australia untuk padamin hutan. Australia sering kebakaran hutan, tetapi kenapa bisa cepat padam? Mereka penanganannya cepat. Kita mesti punya kayak gitu," ujar Ahok.

Ahok mengatakan bahwa ia akan bercerita kepada Presiden Joko Widodo mengenai usulan membeli pesawat khusus ini.

Dia mengatakan, dana untuk pembelian helikopter bisa diambil melakui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.

"Dana bisa ambil dari APBD, paling Rp 300 miliar doang. Helikopter Rp 200 miliar doang itu sudah gede loh, bisa dipakai buat ambulans juga, jadi multifungsi."

"UPS saja kita bisa beli Rp 1,2 triliun, masa helikopter enggak bisa? He-he," ujar Ahok.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa asap tipis hingga sedang menutup Laut Jawa pada Sabtu (24/10/2015), termasuk sebagian Jakarta. Sebaran asap di Sumatera dan Kalimantan terus meluas hingga kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com