Basuki ingin warga Jakarta bisa mengakses semua arus keluar dan masuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) melalui sebuah aplikasi.
"Jadi, enggak perlu cari di komputer, cari di aplikasi saja," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (29/10/2015).
Nantinya warga dapat mengetahui besarnya belanja Pemprov DKI. Selain itu, warga juga dapat mengontrol penggunaan APBD DKI.
"Misalnya, Pemprov DKI beli kopi atau gula berapa kilogram. Terus saya pencet nih aplikasi, ketahuan nanti mereka ngabisin uang untuk beli alat tulis kantor, beli sabun mandi, atau beli sabun mandi berapa," kata Basuki.
Penganggaran di Pemprov DKI sudah menggunakan sistem e-budgeting. Semua anggaran hingga satuan terkecil dimasukkan ke dalam sistem tersebut.
Hanya saja, tidak semua warga bisa mengaksesnya. Beberapa pihak berwenang yang memiliki password e-budgeting ialah seperti Gubernur dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Selain itu, Pemprov DKI juga telah memasukkan anggaran ke website jakarta.go.id. Warga bisa mengakses APBD DKI di website tersebut.
"Intinya, saya mau bikin pejabat yang enggak transparan susah hidupnya," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.