Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Siap Teruskan Keributan dengan Pengelola TPST Bantargebang

Kompas.com - 04/11/2015, 06:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bakal melanjutkan keributannya dengan pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, PT Godang Tua Jaya.

Pria yang akrab disapa Ahok itu bersikeras tetap akan melayangkan surat peringatan (SP) 3 agar bisa memutus kontrak kerja sama dengan PT GTJ. 

"Selama Godang Tua tidak kami kasih SP, kami perpanjang (kontrak kerja sama). Kami adendum (ubah kontrak). Kami tambah duit (biaya pengangkutan sampah), enggak ada ribut. Kenapa sekarang ribut?" kata Ahok di Balai Kota, Selasa (3/11/2015).

"Makanya, mereka itu selalu ganggu, mau ribut ya sudah aku terusin saja ributnya," ucapnya.

Pemerintah Provinsi DKI telah melayangkan SP 1 kepada PT GTJ karena terbukti melakukan wanprestasi. Menurut Ahok, tiap tahunnya, DKI memberi tipping fee atau biaya pengangkutan sampah kepada PT GTJ hingga Rp 400 miliar.

Hanya saja, PT GTJ tidak menghasilkan teknologi seperti yang tercantum dalam kontrak kerja sama.

"Ya sudah kalau begitu, DKI kerjain saja sendiri supaya seluruh kewajiban bisa kami penuhi daripada kasih uang ke PT GTJ, enggak kerjain apa-apa," kata Ahok. 

Ahok mengatakan, sejak zaman mantan Gubernur DKI Sutiyoso, Pemprov DKI sudah berniat memutus kontrak kerja sama dengan PT GTJ. Namun, selalu ada masalah ketika ada ancaman putus kontrak dengan PT GTJ, misalnya penahanan truk sampah Dinas Kebersihan hingga ancaman penutupan TPST Bantargebang.

"Kepala Dinas Kebersihan juga sudah berapa kali kami pecat, mereka enggak berani (layangkan SP 1 kepada PT GTJ)," kata Basuki.

"Ini saja Pak Isnawa (Kepala Dinas Kebersihan) harus ditekan berapa kali dulu baru berani bikin surat (SP 1) karena dari perjanjiannya harus kepala dinas yang bikin," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com