Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Ada Prestasi Mengesankan dari Nur Mahmudi di Depok"

Kompas.com - 04/11/2015, 09:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Akademisi Universitas Indonesia, Hamdi Moeloek, menilai, tidak ada kemajuan di Depok selama dua periode pemerintahan Wali Kota Nur Mahmudi.

Atas dasar itu, ia menilai, Nur tidak punya modal untuk bertarung dalam bursa pencalonan gubernur DKI Jakarta.

Hamdi melontarkan pernyataan tersebut menanggapi wacana Nur yang berkeinginan maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Tidak ada prestasi yang mengesankan selama Nur Mahmudi memerintah di Depok. Depok dua periode di bawah dia bukannya makin maju, malah makin mundur. Apa modal dia maju di DKI?" ujar Hamdi kepada Kompas.com, Rabu (4/11/2015).

Indikator tidak adanya kemajuan yang Hamdi sebut adalah tidak adanya fasilitas publik yang terbangun oleh pemerintah, seperti ketiadaan ruang terbuka hijau ataupun sarana olahraga.

"Semuanya itu praktis tidak ada di zaman dia. Jadi, apa pantas-pantasnya Nur Mahmudi maju di Pilgub DKI? Apa yang mau dia jual?" ujar Guru Besar Universitas Indonesia ini.

Hamdi kemudian menyoroti rencana Pemerintah Kota Depok terhadap sebagian lahan yang ada di Terminal Depok, yang menggusur banyak bangunan. Salah satunya Sekolah Masjid Terminal.

"Dulu saya berpikir bekas Terminal Depok dijadikan alun-alun kota. Ini malah yang saya dengar-dengar mau dijadikan mal," kata Hamdi.

Meski demikian, Hamdi menyatakan keinginan maju di pilkada merupakan hak semua warga negara, tak terkecuali Nur Mahmudi.

Hamdi pun mengaku tidak berhak melarang apabila Nur Mahmudi nekat maju di Pilkada DKI 2017.

"Siapa saja kan berhak asal memenuhi syarat, apalagi pemilih di Pilgub DKI bukan warga Depok. Tapi, yang pasti, warga Depok sudah pasti tidak terkesan."

"Saya yakin hampir semua warga Depok punya penilaian yang sama dengan saya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com