JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan pentingnya menanamkan semangat Bhinneka Tunggal Ika (berbeda tetapi tetap satu) dalam bernegara. Bahkan, menurut Basuki, negara akan tetap ada meskipun korupsi telah hilang.
"Saya yakin negara ini tanpa korupsi, akan hancur ketika Bhinneka Tunggal Ika hancur. Karena itu, dasar bernegara yang melahirkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," kata Basuki saat menjadi pembicara dalam acara Bung Hatta Anti-Corruption Awards (BHACA) 2015, di Graha Niaga, Jakarta, Kamis (5/11/2015) malam.
Basuki mengibaratkan negara sebagai Rumah Pancasila. Rumah Pancasila bisa dibangun dengan menanamkan Bhinneka Tunggal Ika dan budaya antikorupsi.
"Saya ketiban rezeki ikut Pak Jokowi memimpin DKI. Ketika saya jadi Gubernur, setengah tembok Rumah Pancasila berhasil saya dirikan, karena warga terima saya memimpin mereka bukan karena warna kulit atau agama saya," kata Basuki.
Kemudian jika dirinya terpilih kembali menjadi Gubernur DKI dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, maka ia telah menyelesaikan seluruh pembangunan tembok Rumah Pancasila. Untuk menjadi Gubernur DKI, dibutuhkan perolehan suara 50 persen plus 1.
"Kalau saya bisa jadi presiden, Rumah Pancasila selesai saya bangun dan itu yang dicita-citakan oleh Bung Hatta," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.