JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Tata Air DKI Tri Djoko Sri Margianto menyebut ada beberapa penyebab kolong Landmark, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, mengalami kebanjiran, Sabtu (7/11/2015) kemarin. Pasalnya ada sebuah pompa air yang tertanam di bawah tanah Jalan Dukuh Atas tidak berfungsi optimal.
"Pompanya ada yang bermasalah. Pompa itu lama tidak bekerja karena musim kemarau panjang, jadi kering dan saat (pompa) dihidupkan agak seret (memompa air). Karena terlilit tali dan karung," kata Tri kepada Kompas.com, Minggu (8/11/2015).
Selain itu, kondisi kolong yang berbentuk cekungan juga menyebabkan banjir. Air, kata Tri, datang dari empat sisi. Air hujan itu seharusnya bisa masuk melalui lubang besi yang ada di kolong Dukuh Atas tersebut.
"Tapi banyak lumpur dan sampah yang ikut terbawa arus masuk ke lubang besi. Sehingga banyak menutup aliran air dan air agak telat mengalir ke bawah," kata mantan Bupati Kepulauan Seribu itu.
Namun, lanjut dia, banjir itu dapat diatasi sekitar 90 menit kemudian. Di samping itu, Tri menampik pekerja penanganan prasarana sarana umum (PPSU) tak bekerja membersihkan sampah di kawasan itu.
"Di sana kan kebanyakan daerah perkantoran dan hotel, jadi jarang ada PPSU. Biasanya PPSU itu bekerjanya di perumahan," kata Tri.
Banjir di kolong Landmark Sabtu lalu menyebabkan kendaraan tidak dapat melintas. Ketinggian air mencapai 1 meter. (Baca: Jakarta Diguyur Hujan, Banjir Rendam Jalan di Kolong Landmark)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.