Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahira Marah-marah di Twitter, Ahok Anggap "Numpang Ngetop"

Kompas.com - 13/11/2015, 09:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding anggota DPD RI Provinsi DKI Jakarta Fahira Idris mendompleng popularitasnya.

Hal ini karena Fahira menumpahkan kekecewaannya terhadap Basuki di akun Twitter-nya, @fahiraidris. 

"Silakan saja dia komentar. Tapi sudahlah enggak usah ditulis, entar dia numpang ngetop malah repot," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (13/11/2015). 

Basuki mengatakan, ada agenda yang jauh lebih penting dibanding menghadiri Rapat Koordinasi Sinkronisasi Aspirasi Daerah DPD RI, yakni rapat dengan PD Dharmajaya sebagai persiapan penandatanganan nota kesepahaman dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman terkait ketahanan daging sapi.

"Saya juga enggak bisa rapat teknis seharian di situ," kata Basuki. 

Terlebih, lanjut dia, acara itu sudah dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PU-Pera) Basuki Hadimuljono serta Ketua DPD RI Irman Gusman.

Basuki juga sudah mengirim perwakilan Pemprov DKI untuk menghadiri rakorda tersebut, yaitu Sekretaris Daerah Saefullah, Kepala Dinas Tata Air Tri Djoko Sri Margianto, Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Ika Lestari Aji, serta para wali kota.

"Masa masih enggak cukup? Kenapa mesti paksa saya ke sana? Kalau (rapat dengan PD Dharmajaya) di sini bisa enggak Sekda gantiin saya? Bicara soal sapi, tanda tangan MoU segala macem? Enggak bisa, mesti saya. Jadi dia juga harus maklum gitu lho," kata Basuki kesal. 

"Saya gini-gini pernah jadi anggota DPR RI juga lho. Kadang-kadang (wakil rakyat) yang terhormat-terhormat ini kadang-kadang mesti tahu juga terhormatnya di mana gitu lho. Kita terhormat karena melakukan kepentingan yang lebih besar," kata Basuki. 

Basuki menampik dirinya telah menghina DPD RI. Pasalnya, dia sudah mengirim pejabat Pemprov DKI menghadiri Rakorda tersebut.

"Jangan karena kamu (wakil rakyat) terhormat terus mesti maksa saya datang ketemu kamu. Kalau saya enggak (datang), berarti saya menghina kamu. Saya enggak mungkin menghina DPD dong. Kalau saya menghina DPD, saya enggak akan kirim orang kan?" kata Basuki lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com