Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Pertanyakan Perbaikan Jalan yang Dilakukan pada Musim Hujan

Kompas.com - 16/11/2015, 18:35 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Muhammad Sanusi mengkritik Pemerintah Provinsi DKI yang masih memperbaiki jalan ketika musim hujan telah tiba.

Menurut dia, kualitas jalan yang dibuat tidak bisa bagus.

"Jalan itu kan unsurnya ada dua, yaitu aspal sama beton. Aspal kalau kena air akan getas dan retak-retak, beton tidak tahan kena air. Kalau Anda kerjakan musim hujan maka beton akan kena air dan pasti rusak," ujar Sanusi di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (16/11/2015).

Sanusi mengatakan, seharusnya Pemprov DKI mengerjakan hal itu sebelum musim hujan datang. Jika dikerjakan saat ini, pengawasan terhadap pekerjaan proyek itu berkurang.

Selain itu, kenyamanan masyarakat juga menjadi terganggu.

"Artinya enggak well prepared, enggak well planning. Kalau well prepared dan well planning, lu kerjakan sebelum musim hujan," ujar Sanusi.

Dia pun menduga bahwa hal ini merupakan upaya menghabiskan anggaran pada akhir tahun.

Menurut dia, Komisi D telah sering memanggil eksekutif untuk mempermasalahkan hal ini. Mereka selalu beralasan persoalan ada pada masa lelang.

Menurut Sanusi, seharusnya Pemprov DKI sudah bisa memprediksi masalah yang terjadi tiap tahun ini supaya masalah yang sama tidak perlu terjadi pada tahun berikutnya.

"Udah tahu ini persoalan kita di akhir tahun, harusnya sudah mulai dicari cara bagaimana mengurangi persoalan di akhir tahun ini, terutama pekerjaan fisik yang menyangkut beton dan aspal," ujar Sanusi.

Untuk diketahui, beberapa titik jalan yang telah diperbaiki tetapi berlubang kembali akibat hujan adalah Jalan Panjang (Jakarta Barat) dan Jalan Tomang (Jakarta Barat).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com