Keberadaan bangunan itu tak hanya menghalangi akses alat berat untuk mengeruk saluran, tetapi juga mengurangi ruang aliran air.
Hingga Senin (23/11), misalnya, aliran irigasi tengah Kali Malang, Cakung Barat, Jakarta Timur, masih menjadi saluran pembuangan limbah rumah tangga.
Selain itu, setidaknya ada 334 bangunan dan kios di aliran irigasi sepanjang hampir 500 meter itu.
Lebih dari separuhnya adalah kios-kios pedagang pasar di RW 004 dan RW 007, sementara selebihnya adalah rumah kontrakan yang didirikan warga setempat.
Pada 30 November ini, menurut rencana, bangunan-bangunan itu akan ditertibkan. Salah seorang pedagang, Parno (65), mengaku, dirinya bersedia pindah asalkan disediakan tempat pengganti.
"Sebetulnya sudah ada tempat pengganti. Tetapi, kami, kan, butuh waktu untuk pindah ke pasar yang baru, tidak cukup hanya seminggu," katanya.
Menurut Lurah Cakung Barat Henrica Kuswandari, tempat relokasi bagi pedagang sudah tersedia. Bahkan, pedagang pasar di RW 004 sudah pindah sendiri ke areal lahan milik warga yang bersedia menyediakan tempat relokasi.
Hanya pedagang pasar di RW 007 yang masih meminta waktu untuk pindah, padahal surat peringatan ketiga untuk pengosongan tempat sudah dilayangkan Wali Kota Jakarta Timur sejak sepekan lalu.
Total ada 173 pedagang pasar di RW 007 itu. Sementara pasar itu merupakan pasar rakyat sehingga warga setempat pula yang menyediakan lahan relokasi bagi pedagang.
"Ada empat warga yang menyediakan lahannya untuk relokasi pedagang. Hampir semua pedagang juga sudah setuju untuk pindah," katanya.
Diakui Henrica, ada saja yang berusaha menghalangi relokasi itu. Namun, Henrica yakin relokasi pedagang akan tetap berjalan.
"Sekarang ini Dinas Tata Air DKI membutuhkan waktu segera untuk memperbaiki saluran irigasi tengah Kali Malang ini. Sebab, saluran itu sudah lama tak diperbaiki," katanya.
PPSU
Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dikerahkan untuk menangani banjir dan genangan air di DKI Jakarta.