Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Ditangkap Usai Masuki Iring-iringan Wapres

Kompas.com - 30/11/2015, 03:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gede Arudin (25) seorang pengendara motor terpaksa diamankan pihak Kepolisian Sektor Pesanggrahan di Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/11/2015) pagi.

Dia ditangkap lantaran dianggap membahayakan publik dan rombongan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, saat melintasi di jalan tersebut.

Kapolsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kompol Afroni Sugiarto menjelaskan, kejadian itu terjadi pada pukul 09.25.

Saat itu, rombongan Jusuf Kalla baru selesai mengunjungi Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami.

"Saat itu, rombongan RI 2 keluar tol dari arah Jalan Joglo melintas di Jalan Ciledug Raya," kata Afroni saat dihubungi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (29/11).

Sesuai dengan protap pengamanan, ketika rombongan VVIP melintas, arus lalu lintas di jalan yang dilewati rombongan dilakukan buka tutup untuk memperlancar rombongan.

Kemudian petugas menyetop kendaraan di jalan tersebut karena rombongan Wapres akan segera melintas.

Namun, tiba-tiba, pengemudi motor Honda Revo B 6560 WKS menyerobot pengamanan polisi.

"Pengendara tersebut atas nama Gede Aprudin dari arah Ciledug dan melawan arus dengan posisi langsung memotong jalan yang bertepatan Wakil Presiden lewat," tuturnya.

Melihat hal itu, anggota yang melakukan pengamanan jalur Pam Waskita langsung menangkap pengendara tersebut hingga terjatuh. Hingga ini, pengendara motor tersebut masih diperiksa di Polsek Pesanggarahan untuk didalami motifnya.

"Kejadian tersebut dilihat langsung oleh Paspampres sehingga dianggap membahayakan Wapres. Untuk itu, pihak Paspampres memerintahkan untuk diamankan dan diperiksa di Polsek Pesanggrahan," ungkapnya.

Tidak punya SIM

Pada pemeriksaan awal, kata dia, pengendara itu tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk penggunaan sepeda motor. Namun, berdasarkan keterangan pengendara kalau dirinya tidak mengetahui orang nomor 2 di Indonesia akan melintasi jalur tersebut.

"Sejauh ini pengendara melakukan hal itu karena memang ketidaktahuannya dengan adanya iring-iringan rombongan Wapres yang melintas di lokasi. Pengendara diharapkan bersabar agar rombongan Wapres lebih dahulu melintas," kata dia. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com