Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopaja Terbalik dan Tewaskan Seorang Warga di Depan Bank UOB

Kompas.com - 06/12/2015, 19:08 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

Kompas TV Bus Kopaja Tabrak Pembatas Jalan, Satu Orang Tewas

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah Kopaja jurusan Blok M-Tanah Abang bernomor B 7220 DG terbalik di Jalan Thamrin, depan Bank UOB, Jakarta Pusat, Minggu (6/12/2015) pukul 12.00 WIB. Seorang tewas dalam kecelakaan tersebut, sementara sopir bus melarikan diri.

Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Budiyanto mengatakan, kopaja itu melaju dari arah selatan ke utara. Polisi menduga sopir tersebut kaget sehingga bus berbelok.

"Sopir kendaraan itu sontak membanting setirnya ke kiri menghadap utara dan menyebabkan kopaja terbalik," ujar Budi kepada Kompas.com.

Akibatnya, kopaja itu menabrak seorang warga yang sedang berdiri di trotoar hingga terpental ke tembok Bank UOB. Warga bernama Kornen (18) asal Desa Kalangan RT 05 RW 02, Kalangan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, itu tewas seketika.

Sementara itu, tiga orang lain mengalami luka-luka dan dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo serta RS Jakarta. Mereka bernama Epul (23), warga Puri Botanical, Meruya, Jakarta Barat; Dodi (19), warga Depok, Jawa Barat; dan Makjanah.

Polisi sedang mencari pengemudi Kopaja yang melarikan diri. "Pihak kepolisian kini sedang mengumpulkan sejumlah saksi dan melacak keberadaan si pengemudi yang kabur," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com