Slamet menceritakan, dia bersama Elimah berniat ke Emporium Pluit dengan naik metromini.
Awalnya, dia tidak merasakan kejanggalan ataupun hal keanehan terhadap metromini tersebut.
"Saya mau ke Emporium Pluit sama Elimah. Saya enggak tahu kalau kejadiannya seperti ini," ujarnya sambil menangis di depan ruang IGD RS Atmajaya, Minggu (6/12/2015).
Kemarin pagi, Slamet dan Elimah duduk di bagian tengah sisi kiri metromini B 80 jurusan Kalideres-Jembatan Lima-Kota itu.
Menurut dia, sejak awal, sopir metromini melaju cukup kencang. Saat tiba di pintu pelintasan KA Tubagus Angke, suara sirine tanda KA lewat sudah berbunyi nyaring.
"Suara sirine saya dengar, kemudian saya lihat pintu palang pintu sudah tertutup. Ya Allah sopir bukannya berhenti malah dia mengambil celah palang pintu yang tidak tertutup semuanya," ucapnya terbata-bata.
Kejadiannya begitu cepat. Tiba-tiba, kata Slamet, terdengar suara dentuman kencang.
"Kita terseret... Eli teriak-teriak... Ya ampun," katanya.
Slamet mengatakan, suara seretan bodi metromini lantaran terdorong kereta sangat bising.
Percikan api sempat dilihatnya diiringi kaca-kaca di bagian penumpang pecah.
Lambat naun bodi metromini ringsek ke arah bangku penumpang.
"Elimah terbentur, lalu pingsan..." ujarnya.
Sementara itu, Parihin (34), paman Slamet, mengatakan, dia mengetahui keponakannya berada di rumah sakit lantaran dihubungi pihak satpam RS Atmajaya.
"Tadi saya dihubungi satpam RS. Dia bilang kalau keponakan saya dan pacarnya masuk rumah sakit."